majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMA tingkat Kabupaten Bandung dilaksanakan tanggal 21-28 Mei 2024.
Diadakan di SMAN 1 Baleendah, SMAN 1 Pangalengan, SMAN 1 Ciparay dan kolam renang di daerah Margahayu, Kabupaten Bandung.
Melombakan dan mempertandingkan cabang olahraga atletik, renang, bulutangkis, karate dan pencak silat.
Universitas Bale Bandung (UNIBBA) Kampus Berkualitas di Bandung Raya, Lulusannya Mudah Bekerja, dengan Biaya Sangat Terjangkau ini link pendaftaran mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 pmb.unibba.ac.id
Juri cabang olahraga karate O2SN SMA tingkat Kabupaten Bandung
Kepala SMAN 1 Soreang Kabupaten Bandung, Arif Hardiana , M.Pd., yang menjadi Pembina O2SN SMA Kabupaten Bandung menjelaskan, bahwa kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun oleh Dirjen PSMA Kemendikbudristek untuk menjaring para atlet pelajar tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional.
“Rutinitas ini saya rasa dari tahun ke tahun semakin menyulitkan, terutama bagi panitia penyelenggara,” kata Arif di SMAN 1 Baleendah, Jalan RAA Wiranatakusumah No 30, Baleendah, Senin (21/5/2024).
Pasalnya daya dukung setiap sekolah berbeda-beda. “Dari laporan Ketua Panitia, ada sekolah negeri yang tidak berpartisipasi karena terlambat mendaftar dan lainnya. Pendaftaran ini kan secara online di Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional),” kata Arif.
Para peserta dari SMA negeri swasta menampilkan yang terbaik untuk mewakili ke ajang O2SN tingkat Provinsi Jabar dan nasional
Hal tersebut menyebabkan banyaknya siswa dari berbagai sekolah yang tidak terakomodir, karena terlambat untuk mendaftar.
“Imbasnya karena jumlah pesertanya menjadi sedikit menurun dan pembiayaan menjadi membengkak karena pembiayaannya kurang. Contoh pada cabang olahraga karate yang mendaftar putra putri hanya 33 orang. Kalau dulu ketika saya mengelola ini (saat menjadi Guru Olahraga SMAN 1 Baleendah), sekitar tahun 2010-an, bisa sampai ratusan pesertanya,” dia menjelaskan.
Arif yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat menegaskan, bahwa dari tahun ke tahun bukannya tambah bagus malah cenderung menurun, terutama daya dukung dari sekolah.
SMAN 1 Baleendah, menjadi tempat penyelenggaraan O2SN cabang olahraga karate dan pencak silat
“Kalau dulu ketika tidak ada pembatasan jumlah pendaftar, panitia dengan mudah bisa menyelenggarakan kegiatan ini.”
“Kalau ada pembatasan pendaftar, per kelas hanya satu nomor pertandingan, ini yang menjadi kendala,” tegasnya.
Hal tersebut kata Arif harus menjadi perhatian khusus dan evaluasi bagi Dirjen PSMA Kemendikbudristek terkait dengan kegiatan O2SN.
“Mohon, kalau memungkinkan harus merangkul banyak siswa. Jangan hanya satu kelas satu orang pendaftar, untuk mengembangkan potensi siswa yang ada di sekolah,” kata Arif.
Cabang olahraga karate menjadi andalan Kabupaten Bandung pada ajang O2SN
Arif pun menjelaskan bahwa kegiatan O2SN SMA tingkat Kabupaten Bandung tahun 2024, diikuti sekitar 130-an siswa dari sekitar 54 SMA negeri swasta.
“Kalau dari jumlah sekolah memang banyak tapi kalau dari sekolah yang mengirimkan atletnya sedikit. Tidak mengirimkan perwakilan sekolah ikut serta di semua lomba,” kata Arif.
Dengan jumlah peserta yang menurun kata Arif menjadi salah satu masalah dalam memajukan prestasi olahraga kita.
Meskipun dengan segala dinamika dan kekurangan yang ada, dirinya berharap penyelenggaraan O2SN SMA tingkat Kabupaten Bandung, bisa menghasilkan siswa berprestasi pada O2SN tingkat Provinsi Jabar maupun nasional. [SR]***