majalahsora.com, Kota Bandung – Masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI/AKB) di tanah air, menjadi salah satu alasan kuat dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama (UTama) membuat software atau aplikasi konsep Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) pada sistem cloud.
“Masalah yang dihadapi oleh masyarakat di Indonesia masih sangat beragam. Namun dari beberapa sumber, didapatkan salah satu masalah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah saat ini yakni masalah tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi,” kata Benny Yustim, S.Si., M.T., Senin (4/10/2021).
Menurutnya sistem RSBM sendiri merupakan sebuah hasil penelitian dosen dan mahasiswa UTama untuk menurunkan AKI/AKB. RSBM sendiri merupakan konsep yang sangat menarik dalam pola penanganan penyakit, khususnya untuk kasus-kasus pada ibu hamil.
Adapun cara kerja RSBM menurut Benny dengan melakukan pencatatan data terkait pasien/ibu hamil, seperti penyakit yang diderita, dan lainnya, oleh tenaga kesehatan saat mereka datang ke puskesmas atau bidan desa.
Dengan demikian pasien yang berobat akan diingatkan melalui SMS atau pesan di hp android, untuk datang kembali ke puskesmas melakukan kontrol. Menyesuaikan dengan kehadiran dokter yang telah menangani pasien tersebut.
“Data pada sistem cloud ini, kemudian dapat diakses oleh berbagai pihak terkait, seperti dinas kesehatan, rumah sakit rujukan (cluster) dan puskesmas (dokter, bidan, staff),” kata Benny.
“Data tersebut juga akan jadi referensi bagi dokter spesialis di rumah sakit untuk melakukan penyuluhan atau tindakan, sehingga penyuluhan atau tindakan medis yang diambil akan lebih akurat,” imbuhnya.
Di samping itu bagi pemangku kepentingan dapat juga melakukan monitoring terhadap perkembangan data sehingga dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan.
Sistem itu pun telah diaplikasikan di Puskesmas Kejaksan, Cirebon. Dipilihnya Cirebon untuk menerapkan aplikasi RSBM, karena kasus AKI/AKB di sana cukup tinggi, diharapkan bisa menekan kasus tersebut di daerah Cirebon. Kebetulan Cirebon juga sudah memiliki Perda terkait hal itu.
Pengabdian Kepada Masyarakat Di Puskesmas Cimenyan
Agar semakin masif, informasi penggunaan aplikasi RSBM juga disebarkan ke Puskemas lainnya, sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat (PKM) dari dosen dan mahasiswa Teknik Informatika, UTama.
Pada hari Kamis (9/9/2021) mereka melakukan kegiatan “Sharing Knowledge dan Diseminasi Sistem Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) untuk Menekan Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)” bekerja sama dengan Puskesmas Cimenyan, Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh dr. Kristina.
Di kegiatan itu dipaparkan tentang program-program Puskesmas Cimenyan, termasuk terkait program untuk menekan tingginya angka AKI/AKB.
Menurut Benny penerapan konsep ini akan lebih baik apabila melibatkan teknologi sebagai sarana pendukungnya, karena kemudahan akses informasi terkait kondisi ibu hamil pada wilayah tertentu dapat dipantau dengan mudah. Di damping itu dapat diberikan penanganan yang sesuai dengan kasus perwilayah, berdasarkan pembagian cluster Puskesmas dan Rumah Sakit Rujukan.
Masih menurut Benny pengembangan sistem RSBM yang telah berjalan beberapa waktu, membutuhkan berbagai masukan dari berbagai pihak di daerah yang berbeda.
“Hal ini untuk melihat berbagai potensi masalah yang mungkin muncul dan adanya potensi sebagai bentuk solusi, yang mungkin bisa diterapkan dan dikembangkan di masa yang akan datang,” kata Benny.
Dirinya pun menjelaskan kemudahan dan kecepatan akses informasi menjadi kunci dari sistem yang dikembangkan. Sehingga tenaga medis dapat memberikan tindakan yang sesuai dengan riwayat pasien.
Hal ini diharapkan juga dapat ditunjang dengan berbagai kebijakan strategis dan dinamis dari aparat pemerintah setempat. Sehingga berbagai kebijakan yang diambil akan sangat tergantung pada situasi dan kondisi yang berkembang pada suatu waktu dan tempat tertentu.
Dengan adanya kegiatan PKM tersebut, kata Benny akan lebih memperkaya sudut pandang peneliti dalam melakukan pengembangan sistem di masa yang akan datang.
Di samping itu pemerintah pusat dan daerah melalui berbagai kebijakan-kebijakan yang ada, berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menekan masalah ini. [SR]***