Drs. H. Sugiarto, M.M., Kepala SMAN 18 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) bagi peserta didik baru di SMAN 18 Kota Bandung, terasa lebih istimewa, karena hadirnya beberapa pemeran ‘Preman Pensiun’ di hadapan mereka, yang merupakan icon gerakan anti narkotika Sehati (Sehat Tanpa Narkotika), pada pelaksanaan hari kedua MPLS, Selasa 17/7/2018.
Kepala SMAN 18 Kota Bandung saat meberikan ‘tawis soca’ kepada perwakilan Sehati, Aa Maung
Berkaitan dengan kegiatan tersebut di atas, seluruh SMA/SMK yang ada di bawah naungan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, minggu-minggu ini sedang disibukan dengan kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) peserta didik baru, yang dimulai dari tanggal 16-18 Juli 2018.
Pada hari kedua kegiatan MPLS, ratusan peserta didik baru SMAN 18 Kota Bandung, mendapat penyuluhan mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika dari BNN Jabar dan Sehati.
Dra. Herlina, Wakasek Kesiswaan
Sugiarto atau akrab disapa H. Toto, Kepala SMAN 18 Kota Bandung, menyampaikan adanya kegiatan penyuluhan dari BNN Jabar dan Sehati, merupakan salah satu materi pokok yang berkaitan dengan sadar hukum.
“Alhamdulillah kami kedatangan tamu dari BNN Jabar, Sehati, serta icon Sehati yaitu pemeran ‘Preman Pensiun’. Pemaparannya pun jadi lebih menarik dan menghibur, karena dikolaborasi dengan tampilan wayang golek (banyolan Cepot, Dawala serta Buta) yang didalangi oleh Yuda Deden Kosasih, Balaputra Giriharja 2,” papar H. Toto, mantan Kepala SMAN 15 dan SMAN 5 Kota Bandung.
Drs.Beni, Wakasek Kurikulum (tengah)
Di samping itu ada beberapa materi wajib lainnya yang dipaparkan oleh para guru seperti masalah pembentukan karakter, budi pekerti, bahkan dari kepolisian setempat yang menjelaskan mengenai tata tertib berlalu lintas.
Tedi, sebagai Ketua OSIS SMAN 18 Kota Bandung
Sementara itu Herlina, Wakasek Kesiswaan SMAN 18, menjelaskan bahwa kegiatan MPLS di kampusnya berjalan sesuai dengan panduan kegiatan dari Disdik Jabar. “Hari ini ada kegiatan sadar hukum seperti anti narkotika dari BNN, dilanjutkan dengan tata tertib berlalu lintas, dari kepolisian setempat. Besok, Rabu 18/7/2018, materinya mengenai ramah anak, kami mengundang pakarnya,” ujar Herlina, di waktu yang sama.
Jessica, peserta didik baru yang mengikuti MPLS SMAN 18
Lebih lanjut dirinya menuturkan bahwa materi lainnya, mengenai PBB (Peraturan Baris Berbaris), kurikulum, OSIS, dan pengenalan lingkungan di SMAN 18 Kota Bandung. “Untuk muatan lokalnya ada sholat Dhuha bersama, yang merupakan ciri khas MPLS tahun ini, karena tahun-tahun sebelumnya tidak ada. Sebelum pelaksanaan sholat Dhuha ada kegiatan apel pagi,” sambungnya.
Dirinya pun menjelaskan untuk peserta didik tahun ajaran 2018-2019 yang mengikuti MPLS tercatat ada 335 siswa. “Harusnya ada 340 namun ada sesuatu hal, mereka belum bisa ikut, karena sakit, belum daftar ulang, dan lainnya,” jelas Herlina.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan MPLS sangat penting diikuti oleh para siswa barunya, karena ada perbedaan antara peralihan dari jenjang SMP ke SMA, dari anak-anak beranjak ke remaja. “Mau tidak mau kita harus memperkenalkan pebedaan yang ada, baik dari segi lingkungan, pergaulan, kurikulum, mata pelajaran yang berbeda, serta aturan yang harus diketahui,” kata Herlina.
Jumlah rombongan kelas di SMAN 18, tahun ini ada 10. Setiap kelas ada pembimbing kelasnya, mereka salah satu yang mengenalkan lingkungan kampusnya, kepada peserta didik baru.
“MPLS di SMAN 18 dibuat sedemikian menyenangkan, ada ice breaking, dan lainnya. Panitia siswa yang terdiri dari OSIS dan gabungan ekskul di SMAN 18, selalu dipantau agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Insya Alloh tidak ada kekerasan baik fisik dan verbal. MPLS kali ini bersifat ramah anak, namun tetap tegas. Tugas peseta didik baru di kegiatan ini pun tidak ada yang aneh-aneh. Mereka hanya membawa bekal makanan serta alat sholat. Mudah-mudahan dengan MPLS ada wawasan yang lebih jauh mengenai SMAN 18, serta memiliki sikap dan karakter yang baik,” terangnya.
Antusias peserta didik baru saat mendengarkan paparan mengenai penyalahgunaan narkotika dari BNN Jabar
Majalahsora.com pun berhasil mewawancarai panitianya, yaitu Tedi, sebagai Ketua OSIS SMAN 18, menuturkan bahwa panitia MPLS jauh-jauh hari telah menyiapkan segala sesuatunya, terutama kesiapan dalam memahami materi MPLS, terutama dalam membimbing adik kelasnya (peserta didik baru).
“Selain jadi panitia kita juga jadi menambah pengetahuan, apalagi saat pemaparan materi dari para narasumber yang kompeten. Tidak terkecuali dari sisi agama, panitia jadi tauladan dalam ibadah,” ujar Tedi.
Ia menambahkan bahwa panitia yang terlibat dalam MPLS kali ini, kurang lebih ada 65 orang, termasuk tim medis. Sebelum terjun ke MPLS, panitia telah dibekali dengan pelatihan, seperti bingkel (bimbingan kelas), di setiap kelas ada dua orang. “Mereka harus memberikan contoh tata krama, hapal mars SMAN 18, dan hal lainnya yang berkaitan dengan MPLS. Panitia mengorbakan waktunya, dari tanggal 1 Juli, kami sudah ada pembekalan, biar optimal, termasuk bimbingan dari guru,” paparnya.
Kepala SMAN 18 Kota Bandung saat memberikan tawis soca kepada perwakilan BNN Jabar
Salah satu pesertanya Jessica, menuturkan bahwa dirinya sangat senang bisa mengikuti kegiatan MPLS. “Saya jadi lebih tahu dari penjelasan kakak pembimbing dan pemateri MPLS, bahwa, SMAN 18 Kota Bandung, merupakan sekolah ramah lingkungan serta ramah anak. Pokonya menyenangkan, kakak-kakak panitia ngasih masukan dan mengajarkan kedisiplinan dan tata krama. Harapan setelah MPLS, ke depan kita bisa menjaga kedisiplinan dan memperbaiki diri,” pungkas Jessica. [SR]***