majalahsora.com, Kota Bandung – Meski Pemerintah Provinsi Jawa Barat memangkas anggaran media dari Rp 50 miliar menjadi Rp 3 miliar (sekitar 94%), Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk tetap berpihak kepada insan pers. Ia menilai, keberpihakan sejati tidak diukur dari nilai kontrak kerja sama, melainkan dari keterbukaan informasi yang mencerdaskan publik.
Menurutnya, keberpihakan kepada pers tidak bisa dilihat dari besar kecilnya anggaran yang diberikan.
“Apakah berpihak kepada pers itu harus kontrak kerja sama media atau dilihat dari besarnya biaya kontrak dengan media, kan tidak,” ucapnya di Kota Bandung, Jum’at (2/5/2025).
Gubernur yang akrab disapa KDM ini menjelaskan, keberpihakan kepada pers ditunjukkan dengan memberikan pernyataan yang terbuka kepada media untuk mencerdaskan masyarakat.
Oleh sebab itu, walaupun anggaran media menurun, ia akan tetap memberikan yang terbaik untuk media.
“Keberpihakan kepada pers adalah ketika gubernurnya memberikan pernyataan-pernyataan yang terbuka kepada media, menjadi konsumsi media, mencerdaskan rakyat,” ujarnya.
Pemda Provinsi Jabar menurunkan anggaran untuk media massa dari Rp 50 miliar menjadi Rp 3 miliar.
Menurutnya, pengurangan anggaran tersebut tidak akan membuat media kehilangan sumber berita.
“Dari (kurang lebih) Rp 50 miliar menjadi Rp 3 miliar ini apakah media di Jabar kehilangan sumber berita dan apakah beritanya tidak dibaca orang. Menurut saya hari ini malah banyak yang dibaca orang,” ucap KDM. [SR-Humas Pemprov Jabar]***