majalahsora.com, Kota Bandung – Tanggal 10 April 2022, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), menyampaikan Pemilu tetap akan dilakukan di bulan Februari 2024.
Menanggapi hal tersebut, Aliansi Mahasiswa Jabar Menggugat (AMJM) mengatakan bahwa gerakan mahasiswa tidak akan terkecoh dengan statement presiden itu.
Pasalnya mahasiswa menganggap dulu juga Presiden Jokowi melakukan hal yang sama saat menuntut tolak Omnibuslaw.
Agung Andrian Juru Bicara AMJM mengatakan hal demikian saat diwawancarai, di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (11/4/2022)
“Kita sudah ragu dengan statement Pak Presiden, dulu juga sama saat ombinuslaw, Pak Jokowi meminta agar pembahasannya ditunda. Tapi toh akhirnya diketok juga,” kata Agung.
Selain itu, Agung juga mengatakan bahwa publik sudah “distrust” dengan pernyataan yang tidak dibarengi dengan bukti nyata.
Agung menambahkan bahwa statement yang keluar dari presiden selalu berbanding terbalik dengan kenyataan.
“Coba deh kilas balik kalo pak presiden bilang A yang kejadian malah B. Masa menteri naikin harga minyak goreng beliau nggak tahu, di publik kan dia bilangnya nggak tahu. Tapi jalan aja tuh kelangkaan minyak sama harga tingginya,” kata Agung.
Dengan begitu Agung menyimpulkan gerakan mahasiswa kali ini akan panjang dan terus mengawal amandemen konstitusi negara sebagai amanah reformasi.
“Sekarang, semangat kota benar-benar semangat Reformasi. Karena ini nyangkut soal amanah konstitusi negara hasil gerakan mahasiswa pada saat Reformasi. Itu wajib kita kawal. Termasuk kalo pemerintah akan aktivasi metode orba. Pasti dikawal itu,” pungkasnya. [SR]***