majalahsora.com, Kota Bandung – Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu kampus terbaik yang ada di tanah air, sehingga menjadi impian bagi pelajar SMA sederajat untuk bisa berkuliah di kampus yang berpusat di Jalan Ganesha No 10, Kota Bandung.
Begitu juga dengan siswa SMAN 8 Bandung. Setiap tahun, banyak lulusannya yang diterima di ITB. Dalam upaya memberikan informasi terkait hal itu, lulusan SMAN 8 Kota Bandung sejak tahun 2018 melakukan kegiatan roadshow From Solontongan to Ganesha (FSTG). Filosofinya adalah dari SMAN 8 Bandung yang berlokasi di Jalan Solontongan, lalu berkuliah di ITB.
Kegiatan roadshow terbaru dilaksanakan oleh lulusan tahun 2023/2024 di Aula SMAN 8 Kota Bandung, Jalan Solontongan No 3, Kota Bandung, pada Jum’at siang (14/2/2025). Mengusung tema “Inspiring The Little Stars“, para alumni SMAN 8 Bandung yang telah menjadi mahasiswa ITB sengaja datang untuk berbagi cerita dan pengalaman mereka hingga bisa diterima dan berkuliah di ITB.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Neni Juniawati, S.Pd
Ketua Pelaksana sekaligus mahasiswi Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB angkatan 2024, Celine Ronauli, menyampaikan bahwa kegiatan roadshow ini merupakan kegiatan tahunan. “Roadshow ini sudah menjadi tradisi bagi para alumni delapan yang lolos ke ITB, untuk datang kembali ke almamaternya, SMAN 8 Bandung, dan berbagi kisah yang sudah mereka jalani selama berkuliah di ITB. Sudah pasti target audiens kami adalah siswa kelas XII,” kata Celine di lokasi kegiatan.
Para alumni ini, kata Celine, bercerita tentang banyak hal, seperti kegiatan, fakultas yang ada di ITB, dan lainnya. Diharapkan, cerita mereka bisa menginspirasi siswa kelas XII sedari awal untuk mempersiapkan diri sehingga bisa diterima di ITB.
Dalam kegiatan ini, kata Celine, ada 60 orang alumni yang diterima di berbagai jurusan yang ada di ITB, melalui berbagai jalur seperti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), internasional, dan mandiri.
Ketua Pelaksana sekaligus mahasiswi Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB angkatan 2024, Celine Ronauli (kanan)
Dalam kesempatan ini, perwakilan mahasiswa dari berbagai fakultas merepresentasikan banyak hal, mulai dari himpunan, jurusan, hingga prospek lulusan ITB bekerja ke depan.
“Ada sharing session juga. Di mana nanti adik-adik ini yang mau masuk fakultas yang diminatinya dapat bertanya tentang bagaimana himpunan di dalamnya, pelajaran, dan sebagainya. Karena setiap fakultas memiliki metode yang berbeda. Tidak bisa hanya materi saja. Harus ada heart to heart, yaitu deep talk,” kata Celine.
Celine berharap acara roadshow tersebut tidak hanya sebatas acara tahunan, namun menjadi pengalaman dan referensi yang bermanfaat bagi para siswa kelas XII, serta memperkuat ikatan emosional para alumni secara guyub kepada almamaternya.
Penjelasan dari Fakhri Ghani Athalla (kanan) mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB
Sedangkan Mayla Alifia Zahra, mahasiswi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) jurusan Desain Komunikasi Visual (DkV), menjelaskan bahwa dirinya diterima di ITB melalui jalur SNBT.
Mayla menceritakan bahwa selama di SMA, dirinya memiliki keinginan bulat untuk masuk ke FSRD ITB. Selama bersekolah di SMAN 8 Kota Bandung, dia sangat dekat dengan para guru dan wali kelasnya.
“Saat kelas X, wali kelas saya Bu Apon, kelas XI Bu Ardisa, dan saat kelas XII Pak Agus. Beliau-beliau sangat memperhatikan bakat dan minat saya. Saat kelas X (saat MPLS, tahun 2021), saya pernah juara pertama membuat peta (denah) sekolah. Juga saat wali kelasnya Bu Apon, saya juara pertama bersama rekan saya Darren, membuat poster ilmiah tingkat Jawa Barat di Universitas Muhammadiyah Kota Bandung,” kata Mayla.
Pemaparan dari mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB
“Waktu kelas XI tahun 2022, saya juara harapan III lomba lukis tingkat nasional yang diadakan oleh FSRD Universitas Kristen Maranatha. Ini berkat dukungan Bu Sapta.”
“Bu Sapta Guru Seni Budaya, sangat dekat dengan saya. Beliau selalu memberikan motivasi. Apabila ada pameran seni rupa, saya disuruh datang ke acara, sering juga datang bersama Bu Sapta.”
“Begitu juga dengan kegiatan seni rupa maupun pelatihan. Termasuk saya ikut les di Pa Anjar (tempat les membuat portofolio di Jalan Pluto Margahayu Raya), berkat informasi dari beliau,” imbuh Mayla.
Alumni SMAN 8 Kota Bandung yang diterima di Fakultas Teknik Sipil dan Kelautan (FTSL) ITB 2024
Selain belajar di sekolah dan dibimbing oleh para guru, Mayla pun sering belajar bersama dengan teman-temannya, termasuk mengikuti les tambahan di bimbingan belajar Iwa K yang ada di Jalan Karawitan.
“Kemudian saat tes SNBT, saya hanya mengisi satu pilihan, memilih FSRD ITB saja, dan alhamdulillah lulus, ditambah dengan membuat portofolio (gambar suasana),” kata Mayla.
Dia pun menceritakan pengalamannya saat berkuliah di ITB. Kata Mayla, pada semester pertama ada tahapan persiapan bersama (TPB) selama satu tahun di kampus ITB Jatinangor.
Mahasiswi ITB Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTMD)
“Di ITB itu ada tiga kampus, jadi ada mahasiswa yang nantinya kuliah di ITB Ganesha, ITB Jatinangor, dan ITB Cirebon. Kebetulan saya sejak diterima di ITB, keterima di ITB kampus Ganesha,” kata Mayla yang tinggal di asrama.
Lebih lanjut, Mayla menjelaskan bahwa pada semester pertama, para mahasiswa mengikuti mata kuliah rupa dasar dua dimensi, rupa dasar tiga dimensi, gambar bentuk, gambar konstruksi, Pancasila, berpikir komputasional, pengantar prinsip berkelanjutan, laboratorium dasar, seni rupa, dan desain.
Kemudian, pada semester dua, baru dilakukan penjurusan. Untuk penjurusan di FSRD ITB, ada lima pilihan, yakni Desain Komunikasi Visual, Desain Interior, Seni Rupa, Kriya, Desain Produk, dan Narasi Visual Desain (NVD).
Mayla Alifia Zahra (tengah) dan Disty Laili dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, saat sharing session dengan siswa kelas XII SMAN 8 Bandung
Dari keterangan Mayla, dirinya berhasil masuk ke jurusan paling banyak peminatnya di FSRD ITB, yakni jurusan DKV.
Selama di ITB, selain disibukkan oleh kegiatan perkuliahan, Mayla juga aktif di divisi properti untuk berbagai acara dalam kegiatan TPB.
Mayla pun berpesan bagi adik kelasnya yang mau ke FSRD ITB, harus belajar sungguh-sungguh, berdoa, hormati kedua orangtua, dan guru.
Alumni SMAN 8 Kota Bandung tahun 2024, ingin agar adik kelasnya banyak yang diterima di ITB
Target SMAN 8 Kota Bandung: Siswanya Melanjutkan Kuliah 100 Persen
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Neni Juniawati, S.Pd., mengatakan bahwa jumlah siswa kelas XII ada 443 orang. Targetnya, 100 persen dari mereka melanjutkan ke perguruan tinggi, baik di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
“Ada kuota memang 40 persen melalui jalur SNBP. Kebetulan di kita ada 178 orang yang terjaring dalam eligible. Kalau secara pribadi, saya berharap semuanya masuk ke jalur SNBP. Namun, 110 orang yang masuk pun itu sudah termasuk meningkat,” kata Neni.
“Mengingat kita ada 443 orang, berarti untuk sisanya saya maunya masuk ke dalam jalur ujian tulis, SNBT, atau mungkin bisa dengan jalur mandiri,” kata Neni menambahkan.
“From Solontongan To Ganesha” SMAN 8 Kota Bandung tahun 2025
Kemudian, untuk data tahun 2024, Neni menyampaikan bahwa terdapat 72 orang siswa yang diterima di PTN melalui jalur SNBT dan 68 orang siswa yang diterima di PTN melalui jalur SNBP.
Berdasarkan data tersebut, SMAN 8 Bandung dapat dikatakan sebagai sekolah yang sangat diminati. Di mana para orang tua siswa berasal dari domisili yang beragam, yaitu dari Bandung dan luar Bandung. Sehingga, para lulusannya terbilang banyak yang masuk dan diterima di PTN.
Maka, sesuai dengan visi dan misi SMAN 8 Bandung, Neni berharap sekolahnya dapat terus memiliki prestasi unggulan. [SR]***