majalahsora.com, Kota Bandung – Sekitar 37 orang pensiunan guru berencana meminta bantuan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar, atau pihak-pihak lain yang memiliki kepedulian terhadap nasib mereka.
Hal ini disebabkan oleh masalah akses jalan yang tertutup selama hampir 28 tahun ke tanah yang mereka beli. Tanah tersebut terletak di belakang SMK Taman Siswa Rancaekek, Kabupaten Bandung, tepatnya di Jalan Rancanilem, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek. Akses jalan menuju tanah tersebut terhalang oleh bangunan SMK Taman Siswa Kabupaten Bandung.
Menurut narasumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya, tanah tersebut merupakan hasil jerih payah mereka selama aktif mengajar di berbagai sekolah. Mereka membeli dengan cara mencicil melalui bank.
SMK Taman Siswa Rancaekek, akses jalan menuju lokasi tanah milik 37 orang pensiunan guru, tertutup akibat pembangunan kelas
“Luas tanahnya kalau ditotalkan sekitar 10 ribu meter persegi. Lokasi tanahnya strategis,” ujarnya kepada majalahsora.com.
Lebih lanjut, narasumber menjelaskan bahwa ketika mereka ingin menikmati hasil jerih payah mereka setelah sekian tahun, akses jalan menuju tanah tersebut justru ditutup oleh pihak SMK Taman Siswa Rancaekek, Kabupaten Bandung. Pihak sekolah membangun ruang kelas tepat di akses jalan para pemilik tanah, tanpa sepengetahuan dan izin resmi dari mereka.
Padahal, sudah beberapa kali pengembang yang tertarik untuk mengembangkan tanah tersebut menjadi cluster perumahan atau proyek lainnya akhirnya mundur dan membatalkan rencana pembelian.
37 pensiunan guru meminta bantuan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, DPRD Jabar dan pihak lain untuk menyelesaikan masalah, menjual tanah mereka
“Beberapa kali ada yang mau membeli, namun karena akses jalannya tertutup, mereka akhirnya batal membeli. Mudah-mudahan bisa ada solusi. Kami berencana meminta bantuan ke Pak Dedi Mulyadi dan pihak DPRD Jabar. Keinginan kami adalah menjual tanah ini karena kami khawatir sudah pada sepuh, bahkan ada yang sudah meninggal,” ujarnya.
“Sampai sekarang, kami hanya mendapat janji-janji. Katanya, akses jalan akan dipindahkan ke samping,” tambahnya.
Untuk mengklarifikasi hal tersebut, awak media majalahsora.com sengaja datang langsung ke SMK Taman Siswa Rancaekek dan menemui Suwarto, Kepala SMK Taman Siswa Rancaekek, beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal 18 Februari 2025. Namun, yang bersangkutan sedang menghadiri rapat di luar sekolah.
Pihak majalahsora.com juga telah memberikan surat liputan terkait hal itu, bahkan beberapa kali menghubungi Suwarto melalui telepon dan pesan WhatsApp, namun tidak pernah mendapatkan respons sama sekali. [SR]***