Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat, (poto, dok. Humas Jabar)
majalahsora.com, Kota Bandung – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengungkapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada musibah penganiayaan yang menimpa dua orang ustadz di Jawa Barat.
“Sangat prihatin akan kejadian ini dan meminta kepada pihak berwenang untuk segera mengusut secara tuntas. Mudah-mudahan tidak ada unsur apapun, murni kejadian musibah, kita tidak berharap ada unsur-unsur di balik kejadian ini,” katanya di Gedung Sate Bandung, Jumat (2/2/18).
Atas kejadian ini, Aher juga mengajak untuk semua pihak meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan deteksi dini sebagai antisipasi ada kejadian-kejadian berikutnya.
“Kita meyakini bahwa provinsi ini adalah provinsi yang toleran, aman dan kondusif, terutama jika dikaitan dengan pilkada. Alhamdulillah selama hampir 10 tahun saya menjabat, pilkada di Jawa Barat tidak ada gesekan yang berarti, tidak ada kekerasan fisik, tidak ada persoalan yang berat. Kalaupun ada sengketa, kita semua menjadi saksi sejarah sengketa tersebut berakhir di Mahkamah Konstitusi,” katanya.
Kata Aher, itu menunjukkan bagaimana tabiat masyarakat dan kondisi Jawa Barat: aman, tenteram, tidak ada masalah yang berarti. “Oleh karena itulah ketika ada gangguan keamanan seperti ini, kita khawatir ada gangguan-gangguan lain, untuk itu harus waspada dan mengajak alim ulama, pesantren-pesantren bersama masyarakat luas, unsur pemerintah, Polri dan TNI untuk sama-sama berkomitmen agar tidak terjadi lagi dan dapat menghadirkan jaminan pada masyarakat Jabar yang aman, terutama menghadapi pilkada serentak,” katanya.
Walau meminta semua untuk waspada, Aher masih memiliki keyanikan jika peristiwa yang terjadi bukan pertanda bahwa keamanan Jabar terancam. “Jika ada yang mengkhawatirkan bahwa peristiwa ini adalah sebagai upaya gangguan pada pesta demokrasi, maka itu masih sangkaan dan gambaran buruk yang tidak pernah terjadi. Insya Allah, Jabar masih tetap Jabar yang aman, kondusif, tanpa gangguan yang berarti. Mudah-mudahan ini murni kejadian musibah,” katanya.
“Mari kita masyarakat Jabar, semua stake holder baik itu pemerintah, masyarakat, Polri, TNI untuk waspada sedini mungkin agar tidak ada gangguan keamanan yang berarti dan kita lakukan deteksi dini untuk tindakan ini jangan samapi terulang agar Jabar tetap aman dan kondusif. Saya meyakini Jabar akan tetap aman dan kondusif, pilkada akan aman dan kondusif,” tegasnya.
“Kita waspada bukan karena takut, tapi karena sayang dan cinta Jabar sebagai bagian dari NKRI. Karena menjaga dan menjamin Jabar aman, insya Allah Indonesia aman,” kata Aher.
Sebelumnya diberitakan, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka Kab. Bandung, KH Umar Basri usai salat Subuh dan berzikir di Masjid Al Hidayah, Kampung Santiong Rt 03/01, Desa Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/1/18). Dirinya masih bisa diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit. Peristiwa penganiayaan tokoh agama terjadi lagi dan menimpa Komandan Brigade Pengurus Pusat Persis, Prawoto, di Blok Sawah, Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Kamis pagi (1/2/18). Almarhum Prawoto meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Kedua tersangka pelaku penganiayaan kini telah diamankan pihak berwenang. [SR]***