majalahsora.com, Kota Bandung – Kolaborasi menjadi hal penting dalam menjalankan suatu program.
Di samping itu memerlukan pemahaman yang sama dan saling mengisi satu sama lainnya.
Termasuk apa yang diupayakan oleh Pengelolaan dan Pengembangan Sekolah Dasar (PPSD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung dengan pemangku kebijakan yang ada, di antaranya para Kepala SD khususnya negeri.
Terlebih belum lama ini di lingkungan Disdik Kota Bandung, ada pelantikan pejabat strukstural, rotasi dan promosi kepala SD dan SMP negeri.
Dilangsungkan tanggal 21 Januari 2020, di Balaikota Bandung. Sedangkan sertijabnya tanggal 29 Januari 2020 di aula SMPN 2 Kota Bandung.
Termasuk Deni Kurniadi, S. Pd., M. M. Pd., yang baru menjabat Kepala Bidang PPSD Disdik Kota Bandung. Sebelumnya Deni menjabat sebagai Kepala Seksi Kurikulum SD.
Di bawah kepemimpinan Deni ada beberapa program yang akan dijalankan. Seperti melanjutkan program yang sudah dicanangkan oleh Dani Nurahman, Kabid PPSD terdahulu yang kini menjabat Kabid SMP Disdik Kota Bandung.
Di antaranya meningkatkan jumlah ruang kelas di 274 SD negeri.
“Jumlah rombongan belajar yang ada sekitar 1311 rombel. Sedangkan jumlah kelasnya belum memadai,” kata Deni, baru-baru ini di ruang kerjanya.
Agar bisa memenuhi kebutuhan kelas yang ada, pihaknya berdiskusi dengan DPRD Kota Bandung.
“Tempo hari kami mempresentasikan mengenai jumlah ruangan kelas yang harus dibangun, di hadapan anggota dewan (DPRD). Kalau mengacu pada anggaran yang ada maka akan lama terealisasinya,” kata Deni.
“Makanya kami sampaikan dengan kajian-kajian, seperti keuangan dan segala macamnya. Insya Alloh bisa tercapai dalam 5 tahun. Namun target anggarannya harus diperbesar,” imbuh Deni.
Sebelumnya pihaknya telah melakukan studi banding ke Surabaya. Di mana semua SD di sana, sangat representative bisa menampung masyarakat yang ingin bersekolah di sekolah negeri.
Hal itu menjadi alasan utama agar seluruh SDN di Kota Bandung bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajarnya (KBM) masuk pagi semua, satu shift.
“Saat ini masih banyak sekolah KBM-nya dua shift. Malah ada yang tiga shift,” terangnya.
Di samping itu Deni menginginkan agar kepala sekolah yang baru dilantik langsung bekerja dan mengelola sekolah yang dipimpinnya dengan sungguh-sungguh dan baik.
“Saya ucapkan selamat datang di dunia nyata yang penuh dengan dinamika,” kata Deni.
Oleh karena itu pihaknya akan secepatnya memberikan sosialisasi program kerja yang ingin dicapai PPSD, kepada 274 Kepsek SDN yang ada.
Seperti program sarana prasarana termasuk ujian sekolah.
“Secepatnya kami akan mengundang para kepala sekolah, untuk memaparkan mengenai pelaksanaan ujian sekolah,” kata Deni.
Karena ujian sekolah berstandar nasional (USBN) kini sudah dihapuskan, dan masing-masing sekolah yang akan menjadi penyelenggara.
“Sekolah yang menyusun soal menggandakan, termasuk yang memeriksa,” terangnya.
Hal itu supaya mereka memiliki pemahaman dan para guru bisa menyusun soal yang sebenar-benarnya.
Sementara itu dari program kesiswaan, pihaknya akan mengadakan lomba-lomba, seleksi di tingkat kecamatan (OSN, O2SN, FLS2N dan lainnya) agar Kota Bandung memiliki wakil terbaik, bersaing di tingkat propinsi dan nasional.
“Mudah-mudahan di tingkat provinsi Kota Bandung bisa menjadi juara umum. Selama dua tahun ini Bandung keteteran kalah oleh kabupaten kota lainnya,” kata Deni
“Dari kegiatan yang komprehensif itu kami implementasikan dalam sinkronisasi program,” imbuhnya.
Untuk itu bidang PPSD pun akan mengundang pengawas serta kepala sekolah.
Terlebih kepala sekolah kini menjadi kuasa pengguna anggaran (KPA). Namun saat ini banyak kepala sekolah masih belum memiliki kompetensi sebagai KPA. Untuk mengelola keuangan terlebih akuntansinya.
“Mereka harus tahu cara mencairkan (anggaran), seperti GU, LS, UP dan lainnya. Nanti kami bimbing supaya mereka paham alur dan kegiatan dari sekolah juga dinas. Kami akan memberi informasi yang lebih gamblang,” papar Deni.
Pihaknya akan membuat SOP yang jelas, agar PPSD pun bisa melayani mereka. Sehingga bisa berjalan lancar dalam pengelolaan sekolah.
Target yang ingin dikejar berikutnya oleh PPSD yaitu, para kepala sekolah paham tentang manajemen keuangan serta melaksanakan 8 standar isi.
Pihaknya pun akan meningkatkan kordinasi 274 SD negeri dan 200 SD swasta. Untuk memudahkan koordinasi, rencananya PPSD akan membuat mutu zona. Dengan membagi ke dalam 7 zona.
Di setiap zona akan ada sekolah yang dijadikan sebagai sekolah titik pusat (Sektipus).
Dengan begitu diharapkan kordinasi ya menjadi lebih mudah, karena bisa mengumpulkan sekolah sesuai zona nya.
Ke depannya di sekolah Sektipus kalau ada pembangunan aula, akan digunakan untuk pembinaan segala macam kegiatan.
“Mereka bisa berkumpul di Sektipus. Karena sekolah di SD di Kota Bandung banyak dan tersebar,” kata Deni.
Lebih lanjut kata Deni, para guru akan intens melakukan pertemuan. Tidak hanya di sekolah saja ada kelompok kerja guru, bisa berdiskusi. Sebagai upaya pembinaan ke depan agar SD di Kota Bandung, mutunya lebih merata dan maju. [SR]***