majalahsora.com, Kota Bandung – Kekompakan dan menyamakan persepsi menjadi sesuatu hal paling penting untuk keberlangsungan berbagai program dalam sebuah organisasi.
Hal tersebut juga dilakukan oleh pengurus Musyawarah Kerja Kepala (MKK) SMK Kota Bandung periode 2023-2025, di bawah kepemimpinan Rony Harimurti, S.Pd., M.M.
Pada hari Rabu 28 Februari 2024, MKK SMK Kota Bandung, mengadakan kegiatan Rapat Kerja Kepala Sekolah, di Aula SMKN 3 Kota Bandung.
Rony menjelaskan bahwa kegiatan tersebut pertama sebagai ajang silaturahmi, pasalnya setelah dirinya dikukuhkan menjadi Ketua MKK SMK Kota Bandung, baru pertama kali mengadakan kegiatan ini.
Analis Kebijakan Ahli Muda, Cadisdik VII, Dr. Siti Sadiah Yuningsih, M.M.Pd., bersama Kepala SMK Pariwisata Telkom Kota Bandung, Khadafiah Hilmi, S.Pd., M.M
Kedua menyampaikan beberapa informasi dan kebijakan dari Kemdikbudristek serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang disampaikan oleh Cabang Dinas Pendidikan dan Pengawas SMK Wilayah VII.
Kegiatannya dihadiri oleh 90 persen kepala sekolah dari 116 SMK Negeri Swasta.
Dalam kesempatan ini dibahas juga mengenai program kerja untuk direalisasikan selama satu tahun ke depan.
“Pengurus bekerja bukan karena pengurus. Tetapi betul-betul disupport oleh semua anggota termasuk keaktifan semua anggotanya,” tegas Rony.
Ketua MKK SMK Kota Bandung Rony Harimurti, S.Pd., M.M., yang merupakan Kepala SMK Igasar Pindad Kota Bandung
Rony pun mengatakan ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh para kepala sekolah, khususnya dalam menjalankan program melalui aplikasi seperti Takola, berbasis sistem Arkas untuk program bantuan, BOS dan lainnya.
“Makanya ini perlu. Kepala sekolah aktif saling berkolaborasi, MKKS hanya menghimbau, mengarahkan, mungkin mengingatkan.”
“Eksekusinya ada di sekolah masing-masing. Makanya kepala sekolah bersama operator dan bendahara harus aktif membuka program-program dari kementrian maupun dinas pendidikan,” kata Rony.
Apalagi kata Rony penggunaan dana BOS semakin ketat, mengacu pada kesesuaian cut off data siswa, antara uang BOS yang masuk dengan jumlah siswa harus sama.
Suasana kegiatan Rapat Kerja Kepala SMK Kota Bandung, di Aula SMKN 3 Kota Bandung
“Antisipasi terjadinya penyalahgunaan pelaporan. Atau penyimpangan anggaran. Misal jumlah siswa 200 bantuannya keluar untuk 300 siswa. Harusnya sekolah tidak menganggarkan untuk 300 siswa tetapi yang real 200 siswa.”
“Makanya hal sepeti ini harus berkordinasi dengan dinas pendidikan maupun dari Cadisdik maupun Kemdikbudristek di Jakarta. Dan ini harus di-update di Dapodik dan Arkas sekolah,” ia menegaskan.
Sedangkan Analis Kebijakan Ahli Muda, Cadisdik VII, Dr. Siti Sadiah Yuningsih, M.M.Pd., mengatakan rapat kerja ini dalam rangka kordinasi dan kolaborasi untuk membangun kebersamaan sehingga efektif.
“SMK di Kota Bandung bisa terlayani, dalam peningkatan mutu. Sehingga tidak ada disparitas antara mutu layanan negeri swasta, swasta besar swasta kecil. Semuanya harus maju dan hebat melaksanakan transformasi pendidikan SMK, transformasi pendidikan vokasi yang bisa menghasilkan lulusan yang kompeten,” kata Yuyun.
“Intinya mengarah ke sana. Karena perlu dikordinasikan dengan para kepala sekolah di Kota Bandung, khususnya. Agar mereka juga bisa meningkatkan prestasi di masing-masing sekolah,” kata Yuyun.
Stan berkarir di Jepang bagi lulusan SMK, menjadi daya tarik Kepala SMK Merdeka Kota Bandung, Drs. H. Wawan Mulyawan, Kepala SMK BPP Kota Bandung Dra. Hj. Lina Cuherlinawati dan Kepala SMK Gantra Kota Bandung Anom Suherman, S.Pd., di sela-sela kegiatan
Harapannya prestasi SMK di Kota Bandung semakin meningkat. Dalam bentuk indikatornya prestasi di ajang lomba kompetensi tingkat nasional yang bisa dicapai.
Dengan adanya kordinasi MKK SMK, bisa diupayakan seperti itu.
Saat ditanya tindak lanjut dari rapat ini, kata Yuyun akan diuraikan kembali di K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) dengan tim dan pengawas, melakukan pembinaan pendampingan dari manajemen kinerja sekolah.
Tujuannya untuk penguatan dan penajaman rencana kerja empat tahun ke depan, sesuai rencana strategis Pemerintah Jawa Barat empat tahun ke depan.
Dalam kegiatan ini ada pemateri lainnya seperti Lismayani Bertin, M.Pd.I., (Pengawas SMK Disdik Jabar) menyampaikan materi mengenai Ujian Sekolah dan UKK, Dra. Iis Nurhayati, (Pengawas SMK Disdik Jabar) menjelaskan mengenai Bantuan Sekolah melalui Takola dan pemateri lainnya. [SR]***