majalahsora.com, Kabupaten Karawang – Universitas Buana Perjuangan Karawang (UBP Karawang) di tahun 2020 ini, memiliki target bisa menerbitkan sekitar 200 jurnal internasional para dosennya dengan terindeks Scopus.
Untuk bisa mencapai itu pihaknya melakukan seminar penulisan jurnal dengan pembicara Prof. H. Obsatar Sinaga, S.IP., M. Si., Rektor Universitas Widyatama, sekaligus penandatangan kerjasama/ MoU.
Berlangsung hari Rabu, tanggal 8 Januari 2020 di Kampus UBP, Jalan Ronggo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya, Kec. Telukjambe, Kab Karawang.
Perlu diketahui Prof. Obi sapaan akrab Rektor Widyatama, dilantik 17 Agustus 2019 lalu.
Rektor muda energik dan visioner itu memiliki personal garansi dalam menerbitkan jurnal internasional. Pada kesempatan itu ia banyak memberikan tips penulisan jurnal internasional kepada dosen UBP yang hadir.
Dari segi prestasi sudah banyak raihan yang digapai olehnya.
Di antaranya berhasil menjadi juara kedua dunia penulisan artikel di Malaysia, membawa Widyatama menjadi 100 perguruan tinggi ternama di Indonesia (rengking 95). Rengking ke 12 di Jabar & Banten dan lain sebagainya.
Sedangkan dari segi pengalaman, Prof. Obi pernah menjadi staf ahli presiden, pengajar di Lemhanas, dosen di berbagai kampus terkemuka di dunia seperti Oxford Inggris, Barcelona, dll, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Provinsi Jabar, Guru Besar Unpad, pengajar di Sesko AD dan masih banyak lagi.
Sementara itu Dr. H. Dedi Mulyadi, SE., M.M., Rektor Universitas Buana Perjuangan Karawang menjelaskan bahwa diadakan seminar dan MoU itu, memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas penulisan para dosennya serta rengking UBP di tingkat Jabar serta nasional.
Di samping itu agar jurnal internasional para dosennya secepatnya terbit dan terindeks Scopus.
Oleh sebab itu Universitas Buana Perjuangan Karawang berkolaborasi dengan Universitas Widyatama Kota Bandung.
“Dalam dunia pendidikan jangan bicara persaingan tetapi bicara kolaborasi. Oleh karena itu kolaborasi jauh akan lebih penting. Jauh lebih baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan perguruan tinggi,” kata Dedi, kepada awak media, Rabu (8/1/2020) usai kegiatan.
“Kami ucapan terima kasih kepada Universitas Widyatama (Prof. H. Obsatar Sinaga), mau menandatangani kerjasama/MoU dengan kami. Untuk selanjutnya kami berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan kualitas, baik itu pengajaran, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat,” imbuhnya.
UBP Karawang sendiri memiliki dosen sebanyak 200 orang serta 8000 mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Psikologi, Fakultas Hukum, Fakultas Farmasi, Fakultas Teknik Informatika dan Teknologi Informatika dan 12 program studi.
Di Jabar dan Banten kampus yang baru berdiri sekitar lima tahun ke belakang itu, kini menduduki rengking 39 dari 400-an perguruan tinggi.
Sedangkan di tingkat nasional berada di posisi 300-an dari sekitar 4600-an perguruan tinggi.
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa pihak UBP Karawang di tahun 2020 akan menerbitkan 200 jurnal internasional.
“Dosen kami ada 200 maka mereka semua wajib membuat jurnal internasional, tidak ada pengecualian. Hal itu di dukung penuh Yayasan UBP. Pak Jenderal Tato Tarmadi sebagai pembina yayasan siap membantu secara finansialnya,” kata Dedi.
Di samping jurnal internasional USB pun akan terus meningkatkan kelulusan mahasiswanya, serta lulus tepat waktu tidak menghambat mahasiswa untuk lulus.
Di harapakan dengan upaya itu target USB Karawang, meraih rengking 100 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan 30 di Jabar Banten bisa tercapai.
“Kami minta do’anya karena UBP Karawang untuk kita semua,” pungkasnya.
Sementara itu Prof. Obi mengatakan bahwa terjalinnya kerjasama dengan UBP Karawang, karena mereka memiliki kedekatan serta memiliki semangat yang sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional dengan caranya masing-masing.
Salah satunya dalam penulisan jurnal internasional. UBP Karawang didukung oleh Widyatama agar 200 jurnal internasional dosennya terindeks Scopus.
Universitas Widyatama sendiri sebelumnya sudah melakukan MoU serupa dengan lebih dari 25 perguruan tinggi yang ada di Jabar Banten bahkan Malaysia.
Penandatangannya tidak semua tatap muka, tetapi ada juga yang dilakukan melalui surat, kurang lebih ada 15 perguruan tinggi.
“Tidak sedikit yang MoU nya sudah jalan dan maju ke MoA, sudah mengirimkan jurnal internasional,” kata Prof. Obi.
“Karena saya membantu teman-teman di universitas/perguruan tinggi lainnya, yang tadinya slot indek Scopus ada diangka 5000 kini naik jadi 12.000 untuk tahun 2020,” terangnya.
Saat ditanya oleh awak media mengenai komponen perengkingan perguruan tinggi, ia mengatakan bahwa ada tiga komponen yang dinilai. Yaitu penelitian, pengajaran dan pengabdian masyarakat.
Namun yang dua komponen out putnya harus melalui penulisan dan dipublikasi/diterbitkan pada jurnal Internasional.
“Kendalanya selama ini di tiap universitas/perguruan tinggi, mengalami kesulitan dalam publikasi jurnal internasional terindeks Scopus. Kebetulan saya memiliki personal garansi untuk menerbitkannya. Dan memiliki rekanan baik di Eropa dan Amerika,” kata Prof. Obi. [SR]***