majalahsora.com, Kota Bandung – Rakercab Bapopsi (Rapat Kerja Cabang Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia) Kota Bandung tahun 2019, dihelat hari Jumat (28 Juni 2019) sore, di Prime Park Hotel Bandung.
Dihadiri para pengurus dan anggotanya yang terdiri dari guru olahraga dari tingkat TK, SD, SMP, SMA & SMK, tidak terkecuali Ade Suryaman Ketua Umum Bapopsi Kota Bandung periode 2018-2022.
Di samping itu acaranya dihadiri oleh Nuryadi Ketua Koni Bandung, Komarudin Kabid Pemberdayaan Olahraga Dispora Kota Bandung, Marmo Dispora Kota Bandung, Hadili Kepala SMAN 27 Bandung, Andang Segara Kepala SMAN 4 Kota Bandung, Edi Nyoto Kepala SMPN 6 Kota Bandung dan lainnya.
Foto bersama
Pada kesempatan itu Ade sapaan akrabnya memaparkan bahwa Bapopsi Kota Bandung ingin mengoptimalkan perannya, dalam meningkatkan atlet pelajar Kota Bandung untuk meraih prestasi setinggi mungkin dengan kemampuan akademik yang baik.
“Kami ingin memiliki peran lebih untuk para atlet pelajar Kota Bandung, salah satunya masalah merekomendasikan ijin/dispensasi saat akan mengikuti kejuaraan,” kata Ade, yang juga Kepala SMAN 10 Bandung, Jum’at (28/6/2019) di tempat acara.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, tidak sedikit atlet pelajar yang kesulitan mendapat ijin/dispensasi dari sekolahnya, apabila mereka akan mengikuti kejuaraan-kejuaraan.
“Padahal banyak even yang akan mereka ikuti, baik dari tingkat kota, propinsi serta nasional,” paparnya.
Edi Nyoto Kepala SMPN 6 Kota Bandung (kanan)
“Kalau mereka mudah mendapat dispensasi maka saat bertanding pikirannya tenang/lega akan fokus. Hal itu mempengaruhi atlet pelajar dalam meraih capaiannya membawa Kota Bandung juara,” imbuh Ade.
Selama ini kontribusi atlet pelajar Kota Bandung sangat tinggi (target di atas 50 persen) untuk Jabar dikancah nasional. Bahkan menjadi atlet nasional.
Guru-guru olahraga yang tergabung dalam wadah Bapopsi akan selalu mendukung upaya itu.
Berkaitan dengan PPDB dimana jalur prestasi non akademik kuotanya hanya 2,5 persen. Menurutnya tahun depan perlu adanya penambahan minimal 5 persen bagi cabor (cabang olahraga).
“Ini kan kebijakan pemerintah kita (PPDB tahun ini). Ke depan kita upayakan apabila ada atlet pelajar yang dekat dengan rumahnya diakomodir melalui zalur zonasi, jadi tidak hanya jalur prestasi saja. Untu kelangsungan pendidikannya,” kata Ade.
Masih terkait dengan peran Bapopsi, ke depan anggota dan pengurusnya siap apabila dilibatkan memberukan rekomendasi untuk jalur prestasi non akademik cabang olahraga.
Dalam prakteknya Bapopsi Kota Bandung selalu berkoordinasi dengan Dispora dan Koni Koni Kota Bandung.
Sementara itu di waktu yang sama Komarudin, Kabid Pengembangan Olahraga Dispora Kota Bandung, bahwa atlet pelajar ada yang masuk PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar).
Anggota dan Pengurus Bapopsi Kota Bandung
Lebih lanjut dirinya mengatakan di Kota Bandung atlet PPLP baru ada untuk 11cabor.
“Ke depan setiap tahun ada penambahan untuk satu cabor, sehingga keinginan 21 cabor (nasional) bisa terpenuhi. Mohon semua pihak bisa membantu kami dan para atlet,” katanya
Berikut cabor yang ada PPLP nya, atletik, renang, bulutangkis, pencak silat, judo, tae kwon do, karate, tarung derajat, gulat serta takraw,
“Kita akan tetap berjuang agar bisa mancapai 21 atlet. Seperti sepak takrau yang masuk pembibitan. Jadi untuk atlet di porda tidak kekurangan. Dimulai sejak SMP,” pungkasnya. [SR]***