majalahsora.com, Kota Bandung – Kegiatan perpisahan siswa yang dilangsungkan di sekolah atau pun di luar sekolah, umumnya disebut dengan pelepasan siswa. Namun di SMAN 14 Kota Bandung sebutannya berbeda, yakni pembekalan.
Hal itu dilaksanakan saat 323 lulusan SMAN 14 Kota Bandung tahun 2022, mengikuti acara perpisahan di sekolah yang dipimpin oleh Evi Vironita, di Jalan Yudhawastu Pramuka I, No IV, Sabtu (18/6/2022).
Para lulusan diberikan pembekalan dari seorang psikolog dan praktisi pendidikan, Herdyan Loberto.
(Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Bale Bandung, klik http://pmb.unibba.ac.id/index.php/pendaftaran_pmb)
Drs. Sharial Wakasek Kesiswaan, Titin Komariah, M.Pd, Wakasek Humas, Kamsun, S.Pd., Wakasek Sarana Prasarana dan Eka Firmansyah, M.Pd., Wakasek Kurikulum
Di kesempatan itu Om Berto, biasa disapa memberikan beberapa kiat penting kepada lulusan SMAN 14.
Di antaranya mengenai cara mewujudkan cita-cita yang diimpikan dengan memilih perguruan tinggi yang bisa mengakomodasi (jurusannya sesuai dengan keinginan) agar impian mereka bisa terwujud.
“Apabila kuliah, harus sesuai dengan cita-cita sejak kecil, jadi saat mejalankan kuliah punya passion, bisa lulus tepat waktu, IPK bagus jadi pede (percaya diri) saat akan melamar pekerjaan karena dirinya kuliah di bidang yang paling berbakat (sesuai bakat yang dimiliki),” kata Om Berto.
Sementara itu Sharial Wakil Kepala SMAN 14 Kota Bandung menjelaskan, bahwa pihaknya sengaja menganti istilah pelepasan menjadi pembekalan.
Saat pengalungan medali, ada ikatan emosional antara guru dan siswa yang lulus
“Merekayasa istilah, kalau pelepasan itu seolah-olah hanya melepas (siswa saat lulus) begitu saja. Makanya mulai tahun sekarang, disebut pembekalan bagi lulusan angkatan sekarang,” kata Sharial, disela-sela kegiatan.
Lanjutnya kalau pelepasan bisa jadi hanya sekedar seremonial dan hura-hura atau ada hiburan saja.
Oleh sebab itu dalam pembekalan mengundang narasumber khusus.
“Walaupun materinya sekitar 30-40 menit, pematerinya interaktif bisa menarik anak untuk bertanya,” kata Sharial.
“Karena kalau hanya seremonial mah, satu jam juga udah beres. Tapi karena adanya tanya jawab, anak disuruh berbicara di depan itulah sisi lain yang saya ambil,” tambahnya.
Salah satu tampilan seni, akustik dari siswa lulusan 2022
Saat ditanya mengenai siswa SMAN 14 Kota Bandung yang diterima di jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau jalur undangan, ia menjelaskan bahwa tahun ini ada 27 siswa SMAN 14 yang diterima di jalur itu.
Mereka kata Sharial, diterima di berbagai jurusan yang ada di IPB, ITB, UNPAD, UPI dan lainnya.
“Tahun ini jumlah yang diterima lebih banyak dari tahun lalu (22 siswa). Tahun ini juga sekitar tiga siswa kami diterima di perguruan tinggi Malaysia,” kata Sharial.
Awak majalahsora.com juga menanyakan sistem pembelajaran siswa lulusan tahun ini, yang terimbas pandemi selama dua tahun.
Kabaret guru, berhasil mengocok perut yang hadir
Menurut penjelasan Sharial, saat awal-awal pendemi, mereka 100 persen belajar di rumahnya masing-masing dalam jaringan atau online.
Di saat pandemi pihaknya juga terus menyiasati agar pembelajarannya, bisa tatap muka di sekolah.
Lanjutnya secara perlahan SMAN 14, melakukan pembelajaran 25 persen di sekolah sisanya di rumah, bergiliran.
“Jadi semua anak tuh hampir mengalami pembelajaran di sekolah, cuma modelnya hybrid,” kata Sharial.
Momen indah bersama selama tiga tahun belajar di SMAN 14 Kota Bandung
Masih kata Sharial, baik siswa yang belajar di sekolah maupun di rumah menerima penjelasan yang sama dari guru. Siswa yang di rumah melihat langsung melalui internet.
“Belajarnya dalam waktu bersamaan jadi ada komunikasi antara kami (guru) dengan anak-anak. Bahkan orangtua pun sering menyaksikan, sering memberi komentar. Ya turut mengawasi anaknya,” kata Sharial.
“Tapi ya kalau misalkan secara umum yang namanya masa-masa pandemi dengan kondisi pembelajaran daring itu di awal-awal. Lalu saat mulai membaik, ada tiga tahap pembelajaran secara hybrid, 25 persen tatap muka di sekolah, 75 persen daring. Ke sananya 50 persen-50 persen. Akhirnya sampai 100 persen bisa tatap muka langsung, alhamdulilah,” imbuh Sharial.
Dirinya juga bersyukur walaupun kondisi pandemi jumlah siswa yang diterima di jalur undangan meningkat dari tahun lalu.
Mereka akan menjadi penerus bangsa
Titin Komariah, Wakasek Bidang Humas menambahkan, bahwa program pembekalan ini tujuannya agar siswa tidak kehilangan arah. Bisa meraih masa depan yang diinginkan.
“Siswa ada interaksi langsung dengan psikolog. Jadi ada gambaran setelah mereka selesai dari SMAN 14. Berkarir menjadi apa, melanjutkan kemana. Begitu juga yang tidak melanjutkan insya Allah akan kami bina,” kata Titin.
“Jadi benar-benar memperhatikan bagaimana nasib anak-anak kami, khususnya yang tahun ini agar ke depannya lebih baik lagi,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pengalungan medali merupakan sebuah bentuk ikatan emosional dari para guru/walikelas kepada mereka.
Keceriaan hiasi momen perpisahan
“Pesannya, saya do’akan agar sukses ke depannya sesuai keinginan dan cita-citanya. Pihak sekolah hanya mengantarkan saja, dan do’a selalu menyertaimu. Di manapun anda selalu lah jadi diri sendiri. Kemampuan potensi dan jati dirimu. Jangan lupa etika ketika telah berhasil, kembalilah ke SMAN 14 Kota Bandung,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama Indra Mukti lulusan terbaik tahun 2022, yang diterima di Manajemen Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University mengatakan, bahwa saat belajar di SMAN 14 tidak hanya ditekankan pada nilai saja tetapi juga sikap.
Di samping itu kata Indra infrastruktur SMAN 14 juga terus berkembang.
Lulusan terbaik 2022, Indra Mukti yang diterima di IPB University
Ketika ditanya mengenai pembelajaran saat pandemi, Indra mengungkapkan, di awal masa pandemi sempat merasakan pembelajaran daring, namun dengan kondisi yang semakin membaik bisa belajar seperti sedia kala.
Indra yang juga pernah menjabat Ketua OSIS, mewakili rekan-rekannya mengucapkan terima kasih, kepada para guru SMAN 14 yang memberikan ilmu dan mendidik mereka.
Dirinya juga berpesan kepada adik kelasnya, dengan kondisi pembelajaran yang sudah bisa berjalan normal agar bisa dimanfaatkan serta dioptimalkan dengan baik.
Sekedar diketahui, dalam kegiatan pembekalan SMAN 14 ini, juga dimeriahkan dengan tampilan seni Sunda, kabaret guru, kabaret siswa, karaoke, akustik dan hiburan lainnya. [SR]***