majalahsora.com, Kota Bandung – Universitas Widyatama (UTama) salah satu kampus swasta terbaik di Kota Bandung, tidak henti-hentinya memberikan manfaat bagi masyarakat luas, di antaranya melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas).
Paling hangat dilakukan oleh Program Studi (Prodi) Teknik Mesin, Fakultas Teknik UTama dengan memberikan bantuan alat sensor banjir untuk warga Komplek Kinagara Regency RT 03 RW 17, Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Kepala Prodi (KaProdi) Teknik Mesin Udin Komarudin, Ir., MT., menyerahkan langsung alat sensor banjir ini, kepada Ketua RW 17, Avan Fajry, di Komplek Kinaraga Regency, Minggu (30/10/2022).
Kegiatan Abdimas Teknik Mesin, tanggal 30 Oktober 2022, di Komplek Kinagara Regency RT 03 RW 17, Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung
Dijelaskan Udin, tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu masyarakat, dalam memberikan informasi dini akan adanya banjir yang akan masuk ke wilayah komplek.
“Diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi datangnya banjir, sehingga dapat meminimalisir kerugian,” kata Udin, usai memberikan bantuan.
Lanjutnya selain menyerahkan bantuan, juga melalukan sosialisasi mengenai alat sensor banjir ini.
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Widyatama
Mulai dari bagaimana mekanisme kerja alat, bahan bahan yang digunakan, cara membuatnya, sekaligus cara pemasangannya.
Masih dikatakan Udin alat sensor banjir ini merupakan buah karya penelitian yang melibatkan dosen dan mahasiswa Teknik Mesin UTama.
“Alat sensor banjir ini cukup sederhana, murah dan dapat dibuat sendiri oleh masyarakat. Terdiri dari tiga bagian penting, yakni alat sensor air, sumber tenaga (baterai 12 Volt DC), sinyal (sirine dan lampu),” terang Udin.
Alat sensor banjir yang disunbangkan kepada warga Komplek Kinaraga Regency, merupakan salah satu karya hasil penelitian dosen dan mahasiswa Teknik Mesin Universitas Widyatama
Untuk pemasangannya, alat ini bisa diletakkan di pinggir sungai. Begitu muka air naik dan menyentuh sensor banjir dengan ketinggian tertentu, sirine akan berbunyi.
“Prinsip kerja dari alat ini pun cukup sederhana, yaitu ketika sensor ini terkena air (banjir), maka akan terjadi aliran listrik dari baterai untuk membunyikan sirine dan menyalakan lampu,” imbuhnya.
Diketahui kegiatan penyerahan bantuan alat sensor banjir ini, dihadiri oleh warga masyarakat komplek, aparat pemerintahan RT 03/RW 17 Desa Lengkong, dosen dan mahasiswa teknik mesin Universitas Widyatama. [SR]***