Aam Hamzah, S. Pd., Kepala SMAN 16 Kota Bandung, difoto di ruang kerjanya, usai menghadiri pembukaan O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) tingkat Jabar, di GOR Padjadjaran, Kota Bandung, Selasa (24/7/2018)
majalahsora.com, Kota Bandung – Aam Hamzah, baru beberapa bulan menjabat Kepala (Kepsek) SMAN 16 Kota Bandung, memiliki beberapa program dalam upaya memajukan dan mengkondusifkan keberlangsungan pembelajaran di lingkungan sekolahnya.
Tugas berat yang baru saja ia emban adalah mensukseskan kegiatan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun pelajaran 2018-2019, di kampusnya yang baru saja selesai digulirkan beberapa waktu yang lalu.
“Kondisi saat PPDB di lingkungan SMAN 16 Kota Bandung, seoptimal mungkin kami laksanakan dengan baik, memberi pelayanan kepada masyarakat yang ingin mendaftarkan putra-putrinya ke SMAN 16, yang memang padat penduduk,” katanya, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/7/2018) sore.
Dirinya saat itu selalu hadir di kampus, dari pukul 07.00, bahkan sampai malam (pukul 21.00). “Saya ingin menyampaikan informasi (PPDB) sejelas mungkin kepada masyarakat. Sebagai kepala sekolah, saat itu saya terima langsung, apabila memang ada yang ingin berkomunikasi dengan saya. Agar tidak ada miss komunikasi,” imbuhnya.
Saat pendaftaran PPDB non NHUN (Nilai Hasil Ujian Nasional) pendaftarnya membludak, terutama yang mendaftar melalui jalur KETM (Keluarga Ekonomi Tidak Mampu) dan WPS (Warga Penduduk Setempat). “Waktu itu pendaftar jalur KETM ada 152 orang, sedangkan kuotanya hanya untuk 74 siswa. Kami telah ikuti prosedurnya sesuai aturan yang berlaku. Selain jalur KETM dan WPS, yang kami terima yaitu jalur prestasi, PMG (Penghargaan Maslahat Guru), dan NHUN (akademik), hanya ABK saja yang tidak ada pendaftarnya,” terang Aam, panggilan akrabnya.
Untuk pendaftar jalur NHUN (akademik) dan menjadikan SMAN 16 sebagai pilihan pertama ada 250 orang, sedangkan yang akan diterimanya tersedia 166 kursi. “Saat pengumuman PPDB, hanya ada 31 orang, yang diterima melalui jalur NHUN (SMAN 16 Bandung jadi pilihan pertama), sisanya merupakan siswa yang memilih SMAN 16 jadi pilihan kedua. Limpahan dari SMAN 10, 12, 23, 24, bahkan dari SMAN 7,” sambungnya.
Secara keseluruhan kini tercatat siswa baru SMAN 16 Kota Bandung yang diterima ada 396 orang, untuk jurusan IPA 7 rombel (rombongan belajar), IPS 4 rombel.
“Setelah diterima di SMAN 16, peserta didik kami mengikuti kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang dilangsungkan dari tanggal 16-18 Juli 2018 lalu, sesuai dengan Juklis (Petunjuk Teknis) dan pedoman dari Disdik Jabar,” jelas Aam.
Lebih lanjut kata mantan Guru Matematika di SMAN 25 Kota Bandung, materi MPLS yang disampaikan kepada peserta didik barunya, yaitu mengenai pembentukan karakter siswa. Di antaranya, tata tertib berlalu lintas, narkoba (hadir Kapolsek Kiaracondong), budaya literasi, sekolah ramah anak, serta demo dari 21 ekskul yang ada di SMAN 16 Kota Bandung.
Setelah kegiatan tersebut, peserta didik baru SMAN 16 Kota Bandung pun, telah resmi tercatat sebagai siswa kelas X di sekolahnya.
Aam pun ingin agar siswa baru yang telah diterima, belajar dengan sungguh-sungguh. Begitu pun dengan orang tua siswanya agar selalu seiring senada, mendukung perkembangan putra-putrinya dalam belajar. “Alhamdulillah sejauh ini semua program yang dicanangkan di SMAN 16 berjalan lancar. Kami ingin agar komunikasi pihak SMAN 16, siswa dan orang tua siswa selalu terjalin dengan baik, jangan sampai ada miss komunikasi, harus pro aktif. Dari segi jarak pun banyak yang berlokasi dengan sekolah, sehingga bisa terhidar dari macet,” harapnya.
Begitu pun dalam upaya meningkatkan kondusifitas SMAN 16 di lingkungan masyarakat sekitar. Dirinya dan jajaran SMAN 16 Kota Bandung (Guru, Tata Usaha, Satpam & Caraka) menjalin kerjasama dengan aparat kewilayahan (TNI/Polri), Camat, RT/RW, tokoh masyarakat, serta stakeholder yang ada.
Pada akhir pembicaraan, ia ingin dengan program-program tersebut SMAN 16 Kota Bandung, bisa meningkat baik secara akademik maupun non akademik. “Mudah-mudahan tahun depan makin banyak siswa kami yang diterima di PTN melalui jalur undangan, minimal 10 persennya. Kalau futsalnya insya Alloh, banyak prestasi yang telah ditorehkan (tingkat kota, propinsi dan nasional),” pungkas Aam, yang pernah menjadi Wakasek Kurikulum (10 tahun) dan Kesiswaan (2 tahun) di SMAN 25 Kota Bandung. [SR]***