majalahsora.com, Kabupaten Indramayu – Lulusan SMK NU Kaplongan Kabupaten Indramayu, mudah diterima bekerja, pasalnya hampir 90 persen terserap di dunia usaha dan dunia industri (DUDI), sisanya ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi, berwirausaha dan lainnya.
Hal tersebut dituturkan langsung oleh Plh (Pelaksana Harian) Kepala SMK NU Kaplongan, Mahfudzin, kala perwakilan Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jawa Barat (Jabar) melakukan kunjungan ke SMK NU Kaplongan yang berada di Jalan Raya Kaplongan No.28, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Rabu (11/10/2023).
Di SMK NU Kaplongan memiliki jurusan Desain Komunikasi Visual (multimedia), Teknik Komputer Jaringan, Teknik Permesinan, Otomatisasi & Tata Kelola Perkantoran, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Bisnis Sepeda Motor dan Teknik Elektronika Industri.
“Untuk lulusan TBSM banyak diterima di bengkel besar dan bengkel kecil di Indramayu maupun di daerah Cirebon, ada juga yang berwirausaha,” kata Mahfudzin.
Ketua Forum Wartawan Pendidikan Jabar Ahmad Mualif, saat memberikan plakat kepada Plh Kepala SMK NU Kaplongan, Mahfudzin
Untuk semua jurusan lulusannya 90 persen bekerja sesuai dengan kompetensi yang diajarkan di sekolah. Dari jumlah itu 50 persennya bekerja di wilayah Jabotabek.
Masih berbicara mengenai keterserapan lulusan, kata Mahfudzin saat duduk di bangku kelas XII dan belum lulus sudah ikut serta dalam tes lowongan kerja (loker).
“Makanya ketika lulus dan menerima ijazah, mereka sudah mulai bekerja. Ada sekitar 20-30 persennya (siswa kelas XII sebelum lulus sudah diterima bekerja),” kata Mahfudzin.
Faktor lainnya, tidak terlepas dari peran aktif Bursa Kerja Khusus (BKK) yang memiliki link langsung ke industri.
Pembelajaran di dalam kelas
Di antaranya kerja sama dengan Epson, Mitsubishi Motor Krama Yudha Indonesia (MMKI), Astra Honda, Nihon Seiki Indonesia, PT Gajah Manunggal dan banyak lagi.
Bahkan saat perusahaan membuka loker, tidak sedikit perusahaan yang sudah melakukan kerjasama, ditangani langsung oleh Direktur, GM, bersama HRD yang datang saat melakukan tes loker di SMK NU Kaplongan.
Keterserapan lulusan SMK NU Kaplongan yang begitu tinggi, terkadang membuat pihaknya kewalahan. Bahkan memberikan kesempatan bagi lulusan sekolah di sekitar Indramayu, untuk melamar bekerja di perusahaan yang sudah menjalin kerjasama dengan SMK NU Kaplongan dan membutuhkan tenaga kerja lulusan dari SMK.
“Kami menginfokan kepada sekolah sekitar, wilayah III Cirebon ini. Untuk bersama-sama mengikuti seleksi ujian (lowongan kerja),” ia menjelaskan.
Pembelajaran di bengkel
“Kami pun sebelum pandemi pernah bekerja sama dengan DUDI membuka lowongan kerja untuk 3.000 orang. Terbaru kemarin membuka 500 loker dengan PT NSI,” kata Mahfudzin.
Saat disinggung mengapa keterserapan lulusan SMK NU Kaplongan begitu tinggi? Dari penjelasan Mahfudzin pihaknya selalu berupaya “update” mengikuti perkembangan jaman untuk meningkatkan kualitas di berbagai aspek, di antaranya menyediakan alat praktek siswa yang berkualitas.
“Seperti komputer kami memiliki enam ruangan lab (laboratorium), tiap lab ada 40 komputer. Kemudian technopark juga ada. Bengkel yang besar juga ada, ada tiga bengkel. Bahkan sekarang lagi bikin baru lagi di belakang, bengkel besar untuk service, tune up dan segalanya,” kata Mahfudzin.
Di samping itu diberikan pembekalan-pembekalan dan persiapan untuk menghadapi tes loker DUDI.
BKK SMK NU Kaplongan pun selain memiliki kerjasama dengan banyak DUDI, juga bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) serta Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu.
Bengkel TBSM SMK NU Kaplongan yang representatif
“BKK SMK NU Kaplongan harus aktif juga, tiap hari ada saja loker. Lulusan dari sekolah lain pun terkadang datang ke BKK kami untuk mencari loker bahkan menitipkan lamaran kerjanya,” kata Mahfudzin.
“Kami juga memiliki gedung BLK di belakang, termasuk BLK dari Indramayu,” imbuhnya.
Lulusan SMK NU Kaplongan pun dipersiapkan untuk bekerja di “Negeri Matahari Terbit” Jepang. Pasalnya ada gedung/ruangan untuk memfasilitasi dan melatih dan mempersiapkan lulusan yang akan ke Jepang. Bekerja sama dengan Hamaren Education Center dan sudah berjalan selama satu tahun.
“Pihak Hamaren bekerja sama dengan perusahaan di Jepang sana. Ada yang di bidang pertanian, teknologi, maritim dan lainnya. Nanti ketika ada lowongan (pekerjaan) anak-anak tinggal disalurkan ke sana,” Mahfudzin menjelaskan.
Sekedar diketahui SMK NU Kaplongan yang terkenal dengan sebutan “kampus hijau'” memiliki banyak prestasi, terbaru di tahun 2023 ini, SMK NU Kaplongan terpilih menjadi sekolah Pusat Keunggulan untuk jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Di Jabar jumlah siswanya pun termasuk yang terbanyak, ada sekitar 1.700 orang. [SR]***