majalahsora.com, Kota Bandung – Menghadapi tahun ajaran baru 2022/2023 setiap sekolah melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada siswa barunya.
Di Jawa Barat (Jabar), MPLS untuk jenjang SMA, SMK dan SLB dimulai pada tanggal 18 Mei 2022, dibuka secara hibrid oleh Plh Gubernur Jabar, UU Ruzhanul Ulum.
Umumnya dilaksanakan selama tiga hari.
Namun begitu lama pelaksanaan MPLS di setiap sekolah tidak sama, ada yang mengadakannya selama tiga hari, empat hari bahkan lima hari.
Di sekolah yang dipimpin oleh Drs. H Agus Rustiadin, M.M.Pd., pelaksanaanya dilangsungkan selama empat hari, dari tanggal 18 Juli 2022 hingga 21 Juli 2022 (Senin-Kamis). Diikuti oleh 800 siswa baru.
Agus Rohman, S.Pd., Ketua Pelaksana MPLS., SMKN 6 Kota Bandung
Agus Rohman, S.Pd., Ketua Pelaksana MPLS menjelaskan kepada majalahsora.com mengenai materi dan kegiatan di SMKN 6.
Kata Agus materinya beragam. Ada dari BNN (Badan Narkotika Nasional) menjelaskan mengenai bahaya Narkoba, Puskesmas tentang kesehatan remaja serta Kepolisian (Kapolres) tentang Tata Tertib Lalu Lintas.
Di samping itu ada juga materi yang disampaikan oleh orangtua siswa, yakni tentang membangun parenting (antara pihak sekolah dengan orangtua siswa).
“Tidak ada materi khusus, kita umum saja karena kan kita SMK. Nanti yang lebih khusus akan ada pengenalan ke bengkel-bengkel,” kata Agus Rohmat menjelaskan, di Jalan Soekarno Hatta, Riung Bandung, Rabu (20/7/2022).
Siswa baru kelas X SMKN 6 Kota Bandung
“Dua hal tersebut mempengaruhi sebagai salah satu persiapan para siswa, untuk menyongsong ke dunia industri. Sedangkan untuk skill atau kemampuan siswa, akan berkembang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu,” kata Agus.
Dalam menanamkan dua kebiasaan tersebut, pihaknya pun tetap mengawasi para panitia agar tidak melakukan perpeloncoan.
“Di MPLS ini tidak ada perpeloncoan. Kami mengawasi agar tidak ada perpeloncoan yang sifatnya tidak mendidik. Apalagi sampai ke fisik, itu sangat dihindari” ujar Agus.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua OSIS SMKN 6, Muhammad Fachri Rabbani dan Bendahara OSIS, Tessa Ardani, menjelaskan mengenai tugas OSIS saat MPLS.
Muhammad Fachri, Ketua OSIS SMKN 6 Kota Bandung
“Tugas OSIS kelas XI itu menjadi panitianya, seperti menjadi MC, humas, korlap dan masih banyak lagi” kata Fachri.
Masih kata Fachri, OSIS dalam melaksanakan tugasnya dibantu organisasi lain, seperti Pramuka, Paskibra dan PMR.
Sementara itu Tessa merasakan kendala yang signifikan. Hal ini terjadi karena adaptasi dari kegiatan daring ke luring.
Saat ditanya tentang ekskul, Tessa menjelaskan ada Pramuka, Paskibra, PMR, OSIS, Rohis dan Drumband. Ekskul tersebut bersifat wajib.
OSIS SMKN 6 Kota Bandung
Sedangkan ekskul tambahannya ada silat, bulutangkis, voli, futsal dan angklung.
Diketahui angklung SMKN 6 merupakan ekskul yang cukup menonjol. Angklung sudah tampil di beberapa tempat dan membawa pulang piala dan penghargaan. Bukan hanya angklung namun semua ekskul, tidak bertanding saat pandemi.
Selain itu, SMKN 6 juga memiliki keunggulan dengan bekerja sama dengan perusahaan luar Indonesia. Siswanya ada yang magang ke Jepang dan Kuwait.
Sebelum pandemi melanda, SMKN 6 bisa mengirimkan siswanya tiga kali dalam setahun untuk ke Jepang. Para siswanya di Jepang minimal di kontrak selama dua tahun. [SR]***