Ahmad Heryawan, Gubernur Jabar saat memberikan sambutan (poto humas Jabar)
majalahsora.com, Kota Bandung – Sebanyak 702 SMA/SMK negeri swasta yang berada di 27 kabupaten/kota Propinsi Jawa Barat (Jabar), Jum’at (5/1/2018) pagi, menerima sertifikat akreditasi dari Badan Akreditasi Provinsi (BAP) Jabar.
Diserahkan kepada kepala sekolah atau yang mewakilinya. Bertempat di Aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat (Disdik Jabar), Jalan Rajiman No 6, Pasirkaliki, Kota Bandung.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan yang hadir langsung pada kegiatan tersebut, menuturkan bahwa di Jabar, sudah 80 persen lebih SMA/SMK dan MA yang telah terakreditasi.
Firman Adam, Sekretaris Disdik Jabar
Berdasarkan data, jumlah SMA di Jawa Barat mencapai 1.557 sekolah, 498 SMA Negeri (SMAN) dan 1.079 SMA Swasta (SMAS). Jumlah total SMK ada 2.854 sekolah, 279 SMK Negeri (SMKN) dan 2.575 SMK Swasta (SMKS). Sementara MA jumlah total ada 1.117 sekolah, 77 MA Negeri dan 1.040 MA Swasta. Jadi, jumlah total SMA/SMK/MA di seluruh Jabar sebanyak 5.548.
“Secara keseluruhan tinggal 20 persen lagi SMA/SMK dan MA di Jabar yang belum terakreditasi, sisanya akan diselesaikan di tahun 2018 ini,” kata Aher di hadapan awak media.
Dihadiri petinggi Dsidik Jabar (poto humas Jabar)
Dirinya berharap di tahun 2018, semua SMA/SMK yang berada di bawah naungan Disdik Jabar sudah diakreditasi dan diperiksa satu persatu.
Ia pun menerangkan bahwa secara rata-rata hampir 70% mendapat nilai A (skoring, 91-100), 30% lebih B (skoring, 81-90), hanya 1 persen mendapat nilai C (skoring, 71-80).
Iwan Setiawan, Kepala SMAN 24 Kota Bandung, saat menerima sertifikasi akreditasi terbaik ke-3 dari Ahmad Heryawan Gubernur Jabar (poto humas Jabar)
Akreditasi tersebut akan menentukan sejauhmana kualitas penyelenggaraan pendidikan. Hal ini akan berdampak pada kualitas lulusan dan menentukan pilihan masyarakat.
Aher pun meminta seluruh SMA/SMK dan MA yang ada di Jawa Barat melakukan akreditasi pada tahun 2018, khususnya bagi sekolah-sekolah yang belum pernah melakukan akreditasi.
Di kesempatan itu, Aher menyerahkan langsung sertifikat akreditasi terbaik, kepada delapan sekolah, empat SMA dan empat SMK.
Ronny Harimurti (kiri) Kepala SMK Igasar Pindad Kota Bandung dan Asep Tapip, Kepala SMKN 4 Kota Bandung, merangkap Ketua Umum AKSI (Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia)
Untuk SMA nilai tertinggi diraih oleh SMAN 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat, disusul SMA Assalam Kabupaten Bandung, SMAN 24 Kota Bandung dan SMA St. Alloysius 1 Kota Bandung.
Sedangkan untuk SMK, nilai tertinggi berhasil diraih oleh, SMK Bela Nusantara Kabupaten Cianjur, kemudian SMKN 1 Kabupten Ciamis, SMKN 1 Kabupaten Garut serta SMKN Pasundan 1 Kabupaten Cianjur.
Holis Bachtiar (baju batik) Kepala SMK ICB Cinta Niaga Kota Bandung
Pada waktu yang sama, Kepala BAP Jawa Barat, Udin Saud dalam laporannya mengatakan, bahwa penyerahan sertifikat akreditasi ini merupakan pertama kalinya diserahkan oleh Gubernur Jawa Barat. “Ini menunjukkan kepedulian dan perhatian bapak (gubernur) terhadap mutu pendidikan di Jawa Barat,” ujar Udin.
Ada empat hal berbeda dalam penilaian akreditasi mulai 2017, yaitu pelaksanaan akreditasi mengacu pada penilaian akreditasi bermutu untuk mewujudkan pendidikan bermutu di Jawa Barat, kemudian akreditasi menggunakan format baru yang memotret mutu penyelenggaraan satuan pendidikan di seluruh jenjang dari SD hingga Pendidikan Menengah. Yang terakhir, inovasi akreditasi mulai menggunakan teknologi dengan Sispena (Sistem Penilaian Akreditasi) yang melibatkan asesor, pihak sekolah, dan BAP.
Dihadiri kurang lebih kepala sekolah dari 702 SMA/SMK di Jabar
Berkaitan dengan penilaian akreditasi SMA/SMK di Jabar yang kini dikelola Disdik Jabar, Firman Adam, Sekretaris Disdik Jabar, menjelaskan bahwa pelaksanaan akreditasi dilaksanakan setiap empat tahun sekali.
“Minimal enam bulan sebelum massa berlaku akreditasi akan habis maka sekolah yang bersangkutan harus siap-siap untuk diperiksa kembali,” kata Firman usai mendampingi Gubernur Jabar, Jum’at (5/1/2018) pagi. [SR]***