Hatta Saputra, S.Pd., M.Si., Kepala SMAN 15 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Kegiatan Ramadhan biasanya diisi penuh dengan kegiatan ibadah, seperti sholat wajib berjamaah di masjid, taraweh, tadarus, sedekah, dan lainnya. Hal itu bukan semata untuk mengejar ganjaran pahala yang dilipat gandakan oleh Alloh SWT, tetapi sebagai ajang perbaikan diri setiap muslim di bulan penuh berkah.
Berkaitan dengan Ramadhan 1439 H, SMAN 15 Kota Bandung selenggarakan kegiatan Pesantren Ramadhan, dilangsungkan sejak Kamis, (24/5/2018) pagi. Diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI, yang berjumlah kurang lebih 600-an siswa, dari jurusan IPA, IPS, dan Bahasa.
Dra. Nining Cunengsih, Wakasek Kesiswaan
Nining, Wakasek Kesiswaannya, menjelaskan bahwa kegiatan Pesantren Ramadhan di SMAN 15, diadakan setelah kegiatan PAT (Penilaian Akhir Tahun) 17-23 Mei 2018 berakhir. Wajib diikuti oleh siswa kelas X dan XI, yang beragama Islam. Untuk pematerinya Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) berjumlah enam orang serta ada tiga guru mata pelajaran lainnya, yang memang sudah terbiasa menjadi khotib dan menguasai ilmu agama Islam.
“Insya Alloh sampai tanggal 31 Mei 2018, kurang lebih kegiatannya selama lima hari,” kata Nining.
Haris, M.Pd., Guru PAI, Ketua Pelaksana ROCK Pesantren Ramadhan 1439 H
Setiap hari kegiatannya digelar sejak pukul 08.00 sampai dengan bada dzuhur. Dimulai dengan kegiatan sholat dhuha, tadarus, dilanjut dengan materi-materi Keislaman, serta ditutup dengan sholat dzuhur berjamaah.
Masjid Al Ikhwan, SMAN 15 Kota Bandung
Ada empat ruangan yang dipakai sebagai tempat pemaparan materinya, yaitu di masjid sekolah, aula, serta di dua ruang kelas. “Ikhwan dan akhwat kami pisah. Kelas X ada sepuluh rombongan belajar (rombel), IPA 7, IPS 2, serta Bahasa 1 rombel. Sedangkan kelas XI ada sebelas rombel, IPA 8, IPS 2, serta Bahasa 1 rombel,” terangnya.
Ruang kelas yang dipakai untuk peserta ikhwan
Sementara itu Haris, Guru PAI sekaligus Ketua Pelaksananya, menjelaskan bahwa Pesantren Ramadhan tahun ini diberi tema ROCK, singkatan dari Ramadhan Orang Ceria dan Kreatif. Adapun materi yang diberikannya sesuai dengan edaran yang diberikan oleh pemerintah, di antaranya menganai ahklaq, fikih dan tema remaja (permasalahan-permasalahan remaja).
Akhwat sangat antusias mendengar paparan guru
“Materinya disesuaikan dengan siswa jaman sekarang, supaya penyampaiannya tidak membosankan, serta lebih efektif diserap oleh siswa yang mengikuti Pesantren Ramadhan di sekolah kami,” kata Haris.
Dirinya menjelaskan, bahwa pihaknya terus berupaya agar siswa SMAN 15 Kota Bandung lebih semangat dalam mendalami ilmu agama Islam. “Salah satu caranya yaitu memberi hukuman apabila tidak mengikuti kegiatan Pesantren Ramadhan 1439 H. Nantinya mereka harus mengikuti remedial. Karena berpengaruh untuk penilaian rapot,” tambahnya.
Banyak ilmu agama yang di dapat
Kegiatannya sendiri, sangat didukung oleh Hatta Kepala Sekolah SMAN 15, yang kampusnya berada di Jl. Sarimanis I No.1, Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari. “Kebijakan beliau sangat mendukung Pesantren Ramadhan di sekolah kami, baik secara moril maupun materil,” terangnya.
Dari pantauan majalahsora.com, terlihat para peserta Pesantren Ramadhan antusias mengikuti setiap paparan materi yang diberikan oleh gurunya. Seperti yang berlangsung di Masjid Al Ikhwan, pemaparannya serius tapi santai, menjelaskan mengenai kesabaran Nabi Ayub, yang diberikan penyakit dan baru mendapat keturunan di usia senja.
Kadang ada candaan saat penyampaian materinya
Begitu pun di ruang lainnya, tepatnya di aula, yang kebetulan diisi oleh para akhwat, pematerinya menjelaskan mengenai sholat taraweh fenomenal di suatu tempat yang berada di Indonesia, yaitu 23 rakaat dikerjakan dalam waktu kurang dari 10 menit. Sesekali terdengar tawa renyah dari peserta.
Pada kesempatan yang sama, majalahsora.com berhasil mewawancarai pesertanya, Fadil dan Azmi. Mereka menuturkan sangat senang mengikuti kegiatan Pesantren di kampusnya.
“Kegiatannya sae, penyampaian materinya tidak monoton, sesekali diselingi candaan. Pokoknya sesuai dengan kita-kita yang remaja, teu matak tunduh. Di hari pertama ini dapat materi mengenai akidah dan puasa Ramadhan. Seperti hal-hal yang membatalkan puasa,” ujar Fadil.
Selain di sekolah, Fadil siswa kelas XI-MIPA-1, mengisi kegaitan Ramadhan di rumahnya dengan tadarus, hadir di majelis ilmu, menghadiri kajian-kajian islam, serta membantu orang tuanya. Dirinya pun menargetkan Ramadhan tahun ini hapal juz 30.
Tidak berbeda jauh dengan Fadil, Azmi, kelas X-MIPA-5, menerangkan bahwa penyampaian materi di Pesantren Ramadhan yang diberikan oleh gurunya tidak monoton, rame, tidak terlalu serius. “Pokoknya materinya menarik, teu bosen. Tadi ada Pak Ahmad, menyampaikan mengenai sejarah Islam dan Nabi. Sesi berikutnya Bu Nia, membahas mengenai apa-apa saja yang tidak dibolehkan oleh agama (ibadah) saat wanita medapat tamu,” kata Azmi.
Di bulan Ramadhan tahun ini Azmi pun memiliki target tersendiri, di antaranya ingin melaksanakan ibadah yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, seperti sholat wajib, taraweh, menghafal surat-surat (Al Quran) pendek. “Di samping itu saya juga ingin menghatamkan Al Quran, alhamdulillah kini sudah juz 12. Ngajinya setiap hari, sesudah sholat dzuhur dan ashar. Kurang lebih menghabiskan waktu 1-2 jam,” ujar Azmi.
Dengan adanya Pesantren Ramadhan pihak SMAN 15 Kota Bandung berharap, siswanya menjadi pribadi yang lebih baik, bertambah secara ilmu keagamaannya, begitu pun dengan akhlaqnya. Pembiasaannya bisa berlangsung di bulan-bulan berikutnya. [SR]***