majalahsora.com, Kota Cimahi – Sebanyak 429 siswa kelas XII SMAN 2 Cimahi akan mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang digelar dalam dua gelombang selama empat hari, 3-4 November dan 5-6 November 2025..Setiap harinya akan dilaksanakan tiga sesi ujian.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Nia Kurnia Setiawati, S.Pd., mengatakan saat ini pihak sekolah tengah menyiapkan kartu peserta, yang akan dibagikan usai pelaksanaan geladi bersih pada 27–30 Oktober 2025.
Menurut Nia, hingga kini proses persiapannya berjalan lancar dan sudah memasuki tahap akhir persiapan.
“Sampai saat ini sudah tahap pencetakan kartu peserta. Rencananya kartu peserta dibagikan setelah geladi bersih,” ujarnya kepada majalahsora.com, Selasa (21/10/2025).
Ia menjelaskan, TKA tahun ini menjadi salah satu tolok ukur penting untuk mengetahui sejauh mana kompetensi siswa dan menjadi validasi nilai rapor dalam proses Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
Nia mengakui, bentuk dan model soal TKA belum seluruhnya diketahui. Berdasarkan simulasi sebelumnya, hanya tiga mata pelajaran utama yang diujikan, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.
“Kalau saya lihat secara umum sih mirip dengan ANBK. Ada tiga mata pelajaran utama yang diujikan seperti Matematika, Bahasa Indonesia, sama Bahasa Inggris. Sedangkan mata pelajaran pilihannya setiap peserta bisa memilih dua,” jelasnya.
Adapun mata pelajaran pilihan yang diambil siswa SMAN 2 Cimahi meliputi Matematika lanjutan, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, Sejarah, Ekonomi, Bahasa Inggris lanjutan, Informatika, dan PKWU. Nia menambahkan, dalam petunjuk teknis disebutkan siswa diperbolehkan memilih mata pelajaran pilihan meski tidak tercantum dalam rapor.
“Bentuk soalnya masih berupa pilihan ganda tunggal, pilihan kompleks, dan pernyataan benar-salah, tetapi jumlah pastinya belum ada informasi,” kata Nia.
Laboratorium komputer SMAN 2 Kota Cimahi, untuk kegiatan TKA
Lebih lanjut, Nia menjelaskan bahwa TKA digelar untuk mengukur kemampuan siswa sekaligus evaluasi capaian kompetensi sekolah.
“Sudah sejauh mana kompetensi yang sudah dicapai di sekolah. Juga bisa digunakan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi siswa atau sekolah, supaya bisa mengontrol sejauh mana pembelajaran berlangsung,” terangnya.
Ia menambahkan, sekitar 50 persen lulusan SMAN 2 Cimahi setiap tahunnya melanjutkan ke perguruan tinggi negeri melalui berbagai jalur seperti SNBP, SNBT, mandiri, dan kedinasan. Persiapan TKA sendiri telah dilakukan sejak September dengan pemantapan mata pelajaran wajib dan pilihan yang berfokus pada latihan soal.
Untuk pelaksanaan TKA, sekolah menyiapkan dua laboratorium komputer berkapasitas masing-masing 36 unit, sehingga dalam satu sesi dapat diikuti 72 siswa.
“Sejauh ini sudah aman, walaupun ada beberapa komputer yang perlu diganti perangkatnya karena sudah lama. Tapi masih bisa diusahakan karena kami rutin maintenance,” jelasnya.
Nia juga mengungkapkan, jika ada kekurangan perangkat, sekolah akan memanfaatkan laptop milik guru yang bersedia dipinjamkan secara sukarela.
“Untuk cadangan 10 persen dari jumlah unit yang ada, alhamdulillah akan menggunakan laptop guru-guru kami,” ujarnya.
Nia berharap pelaksanaan TKA dapat mencerminkan kualitas pembelajaran di SMAN 2 Cimahi.
“Sehingga siswa-siswa kami bisa lebih berkembang di perguruan tinggi. Dan pembelajaran yang kami lakukan benar-benar kredibel, mencerminkan kemampuan siswa yang sesungguhnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Rasyad Putra Aldora, siswa kelas XII-2 SMAN 2 Cimahi yang akan mengikuti TKA, mengaku sudah melakukan berbagai persiapan sejak jauh hari. Ia berlatih mengerjakan soal berdasarkan kisi-kisi yang diberikan, serta memperkuat kemampuan dengan latihan dan try out (TO) dari berbagai sumber, termasuk dari situs web pendidikan.
Rasyad Putra Aldora dan Adinda Tianti Farhan, dari kelas XII-2, bersama Wakasek Kurikulum
“Saya coba ikuti, lihat hasilnya, kurangnya di mana, lalu diperkuat lagi. Kalau untuk TKA sendiri yang saya tahu itu mirip UN. Bagi siswa yang masuk eligible, TKA ini sangat berpengaruh dalam SNBP sebagai validasi,” ujar Rasyad, yang berencana melanjutkan studi di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB.
Ia menambahkan, pada TKA yang pertama kali dilaksanakan tahun ini, dirinya memilih Matematika lanjutan dan Fisika sebagai mata pelajaran pilihan.
Hal senada disampaikan oleh Adinda Tianti Farhan, dari kelas XII-2 lainnya. Ia mengaku sudah cukup memahami teknis pelaksanaan TKA dan terus mempersiapkan diri dengan latihan soal.
“Alhamdulillah sudah paham, nggak beda jauh sama murid-murid yang lain. Jadi kita pelajari kisi-kisi yang dikasih dari pemerintah, eliminasi materinya apa aja, lalu seleksi mana yang belum kita pahami. Nah, yang belum dipahami itu nanti dipelajari lagi lebih lanjut dan diperkuat dengan latihan-latihan soal,” kata Dinda.
Seperti Rasyad, Dinda juga aktif mengerjakan latihan soal serta mengikuti try out dari bimbel dan berdiskusi dengan teman-temannya. Dari pengalamannya, soal TKA terdiri dari pilihan ganda, benar-salah, dan jawaban kompleks, dengan jumlah sekitar 30 soal.
Dinda tidak menampik bahwa persiapan TKA kali ini cukup padat, apalagi dirinya juga menjabat sebagai pengurus OSIS dan MPK, sehingga harus membagi waktu dengan berbagai agenda sekolah.
“Di sekolah, dua minggu terakhir ini kami sudah mendapatkan pemantapan dari guru-guru mata pelajaran pilihan,” jelasnya.
Dinda sendiri memilih Matematika lanjutan dan Fisika, serta menegaskan keinginannya untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.
“Insya Allah ingin melanjutkan kuliah di FSRD ITB. Karena dari dulu sudah ada minat di seni dan orangtua juga mendukung, jadi ya didorong,” ungkapnya. [SR]***







