Saepudin, Kasubag Kemhasiswaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jl. A.H. Nasution No.105, Kel. Cipadung, Kec Cibiru
majalahsora.com, Kota Bandung – 338 mahasiswa UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Gunung Djati Bandung khusus warga Kota Bandung, mendapat beasiswa dana hibah Pemkot Bandung. Total uangnya sebesar Rp 2,028 miliar.
Alokasi dana tersebut telah digelontorkan oleh Disdik/Pemkot Bandung ke rekening kampusnya, di pekan ketiga bulan Desember 2018 lalu.
Menurut pengakuan salah satu pengelolanya Rifki memaparkan, bahwa dananya telar disalurkan ke rekening mahasiswa penerima di tanggal 27 Desember 2018. Bantuan serupa telah diterima kampusnya dari tahun 2016.
Namun beasiswa yang masuk ke rekening mahasiswa tidak bisa ditarik begitu saja. Mereka harus terlebih dahulu menyelesaikan SPP-nya (kewajibannya), baru blokiran beasiswa di rekening banknya bisa dibuka dan dananya baru bisa dinikmati, setelah melalui proses yang berlaku di UIN.
Sementara itu Saepudin Kasubag Kemahasiswaan UIN Bandung mengatakan, bahwa 338 mahasiswa UIN tersebut mencakup dari 8 fakultas dan 48 program studi.
Rifki Staf Kemahasiswaan UIN, Pengelola Dana Beasiswa dari Pemkot Bandung
“Mereka semua menerima (dari 8 fakultas & 48 prodi). Sebelumnya kita rapatkan dahulu, semua dipanggil oleh Warek III. Beasiswanya dibagikan sesuai dengan rumus yang ada di kita. Contohnya fakultas A dengan fakultas b tidak akan sama menerimanya. Bagaimana jumlah mahasiswa per jumlah mahasiswa yang berjumlah 27.000 dikali dengan yang disodorkan kuota dari Bawaku,” terang Aep panggilannya, Senin 4 Maret 2019, di ruang rapat Kemahasiswaan.
Lebih lanjut kata Aep ke semua fakultas dan prodi beragam jumlah mahasiswa penerima beasiswanya. Ada yang menerima 20 formulir, 15 formulir, berbeda tiap fakultas dan prodinya, sesuai jumlah mahasiswanya.
“Mekanisme pemberian besiswa di UIN sudah berjalan sedemikian rupa. Tidak memicu kecemburuan sosial. Karena kita melibatkan para pimpinan fakultas yang diwakili oleh Warek III masing-masing yang membidangi urusan kemahasiswaan di tiap fakultas,” terangnya.
Menurut pengakuan Aep pihaknya tidak hanya mengelola beasiswa dari Pemkot Bandung tetapi ada kurang lebih 16 jenis beasiswa di kampusnya.
“Alhamdulillah, lancar-lancar saja. Termasuk beasiswa hibah Pemkot Bandung,” katanya.
Berkaitan dengan bantuan dari Disdik/Pemkot Bandung, pihaknya merasa terbantu sekali. Karena hampir 90 persen datang dari daerah.
“Saya apresiasi bantuan ini, mudah-mudahan makin ditingkatkan. Untuk tahun 2019 kuotanya inginnya meningkat, ya minimal tidak berkurang. Karena mahasiswa kami sangat banyak yang memerlukannya. Kalau dipersentasekan lebih dari 50 persen secara finasial kekurangan, sisanya prestasi. Programnya bisa berjalan terus siapapun nanti pimpinannya,” pungkas Aep. [SR]***