majalahsora.com, Kota Bandung – Kurang lebih ada 324 Kepala SMK se-Indonesia mengunjungi SMKN 11 Kota Bandung yang dipimpin oleh Anne Sukmawati.
Berlangsung Jumat 17 Mei 2019. Kegiatannya dibagi dalam dua gelombang, gelombang 1 pesertanya hadir dari pukul 09.00-11.00, berikutnya dari bada Jumat-selesai.
Endang Rahayu Analis Pengembangan Peserta Didik SMK Kementrian Pendidikan & Kebudayaan.
Bisa terpilihnya SMKN 11 menjadi sekolah tujuan, dikarenakan sekolah yang berada di Jalan Budi tersebut memiliki program-program unggulan di bidang IT untuk mendukung revolusi industri 4.0 dan kewirausahaan.
Berkaitan dengan itu Endang Rahayu Analis Pengembangan Peserta Didik SMK Kementrian Pendidikan & Kebudayaan yang turut hadir mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh kepala sekolah yang akan mendapat bantuan pengembangan teaching factory.
Peserta kegiatan Kepala SMK dari seluruh Indonesia.
Selain itu juga diikuti oleh para kepala sekolah yang akan mengembangkan program kewirausahaan dan produk kreatif.
“Agar dapat mengimplementasikan program itu mereka perlu diajak ke sekolah yang sudah mengimplementasikan sebelumnya,” kata Endang, di sela-sela kegiatan, Jumat (17/5/2019).
Endang sangat memuji program teaching factory dan kewirausahaan di SMKN 11.
Alat pendeteksi asap kebakaran dan gas yang terkoneksi ke hp android buatan SMKN 11, akan segera dijual bebas.
Di antaranya bisa mengembangkan penggunaan internet off think, untuk mempermudah aktivitas kehidupan sehari-hari.
“Tadi siswa-siswinya mempraktekan bagaimana menyalakan lampu dan membuka/menutup pintu menggunakan hp android. Misalkan lupa menutup pintu atau mematikan lampu karena sudah berangkat ke sekolah bisa memakai aplikasi itu,” kata Endang
Buku tamu digital aplikasi yang dikembangkan di SMKN 11
Lebih lanjut kata Endang siswa-siswi SMKN 11 bisa mengembangkan suatu aplikasi agar membuat hidup lebih mudah.
“Mereka juga mempresentasikan cara memilah sampah, alat detektor gas, asap dan lainnya yang alarmnya terkoneksi ke hp android,” tambah Endang.
Martendi kanan, Wakasek SMKN 11 Bandung sedang menyambut tamu/peserta.
Lebih lanjut dirinya memaparkan dengan apa yang telah ditampilkan oleh SMKN 11, bisa menginspirasi dan dijadikan contoh untuk dikembangkan oleh para peserta di sekolah yang dipimpin para kepala sekolah yang hadir.
“Tidak harus persis. Tetapi programnya bisa dikembangkan sesuai dengan masalah, kompetensi di sekolahnya masing-masing untuk mengembangkan ide dan alatnya,” kata Endang.
Masih kata Endang siswa SMKN 11 telah memiliki omset sekitar belasan juta.
Kewirausahaan SMKN 11 Bandung omsetnya bisa menghasilkan belasan juta rupiah.
Selain itu alat detektor asap kebakaran dan gas akan segera dipasarkan dan produknya telah dipatenkan.
“Jadi untuk maju itu tidak terbatas oleh besar kecilnya sekolah atau letaknya dipelosok. Karena sekolah-sekolah yang ada dipinggiran kota juga bisa mengembangkan hal yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Endang.
Analisa bisnis
Dirinya berharap dengan program tersebut para peserta jadi terinspirasi, dan mengembangkan lebih banyak ide kreatif bagi pengembangan sekolah.
Di samping itu menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat dan lulusan SMK lebih kompeten, memasuki dunia kerja baik melalui wirausaha maupum industri dengan kompetensi dan pengembangan di sekolah. [SR]***