majalahsora.com, Kota Bandung – PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun ajaran 2019-2020 di SMP Pasundan 6 Kota Bandung, sesuai dengan harapan jajaran manajemennya.
Terlebih ada 289 lulusan SD mendaftar ke SMP Pasundan 6 Kota Bandung yang berada di Jalan Sumatera No.41, Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung.
Namun karena keterbatasan ruang kelas Apeh Sumarna Kepala SMP Pasundan 6 Kota Bandung kepada majalahsora.com mengatakan, bahwa dari sekian pendaftar pihaknya hanya menerima 160 siswa untuk 5 rombel (rombongan belajar).
Saat ditanya mengenai sistem PPDB (khusus untuk SMP Negeri) tahun ini yang menerapkan sistem zonasi, menurut Apeh hal itu sebenarnya tidak menjadi masalah, apabila semua pihak menjalankan prosedur dan aturan yang ada.
“Justru dengan sistem zonasi ini dapat menjadi peluang bagi sekolah swasta untuk mengembangkan diri, karena banyak siswa yang nilainya bagus (nilai akademiknya baik) masuk ke SMP Pasundan 6,” kata Apeh, Rabu (26/6/2019) siang.
Kemudian dirinya mengatakan bahwa sekolah swasta harus lebih berbenah meningkatkan sarana-sarana penunjangnya.
Lebih jauh Apeh mengatakan SMP Pasundan 6 kini terus mengembangkan program sekolah, agar ke depannya dapat menjadi sekolah unggulan di Kota Bandung.
“Alhamdulillah para orang tua sangat menunjang dan mendukung. Maka ketika orangtua sudah mendukung dan guru-guru dipersiapkan, sekolah pun akan berusaha memaksimalkannya. Begitu juga dengan YPDM (Yayasan Pendidikan Dasar Menengah) Paguyuban Pasundan yang menaungi kami,” terang Apeh.
Asep Komarudin Wakasek Kesiswaan dan Ketua PPDB SMP Pasundan 6 Bandung
Sementara itu di waktu yang sama Asep Komarudin Wakasek Kesiswaan dan Ketua PPDB SMP Pasundan 6 Bandung mengatakan, di awal-awal waktu PPDB pihaknya sempat was-was dengan aturan zonasi, karena takut kekurangan siswa.
“Waktu awal-awal kita sempat ragu dengan adanya sistem zonasi ini, karena melihat teman-teman kita di SMP swasta lain pun merasa kerepotan dengan ini (PPDB). Apalagi SMP Pasundan 6 posisinya ada di tengah-tengah perkantoran. Artinya kita tidak punya perumahan penduduk (bukan di daerah pemukiman warga). Jadi kami hanya mengharapkan sisa-sisa dari SMP Negeri yang terdekat,” kata Asep.
Bahkan menurutnya SMPN 5 dan SMPN 2 Kota Bandung pun mengharapkan pendaftar dari luar daerah setempat, karena sama-sama bukan berada di kawasan pemukiman.
Labih lanjut Asep mengatakan yang daftar ke sekolahnya kebanyakan berasal dari daerah Antapani, Dago Atas, Pasteur dll.
“Biasanya sebelum adanya sistem zonasi, yang selalu menjadi langganan itu adalah daerah Braga, Babakan Ciamis, Cihampelas, Taman Sari dan Dago,” ujar Asep.
Maka dengan adanya sistem zonasi ini SMP Pasundan 6 bekerja keras, dalam mempromosikan sekolahnya. Di antaranya ke daerah Antapani dengan menyebarkan brosur, kemudian lewat internet dan lainnya.
“Dengan usaha, do’a dan kerja keras, alhamdulillah yang masuk sesuai dengan target,” katanya.
“Siswa yang diterima sudah ada 162 orang. Jumlah pendaftar sudah ada 289. Hanya saja ada beberapa yang “titip nama”. Jadi apabila tidak diterima di SMP Negeri maka sudah tercantum di Pasundan 6,” akunya.
Siswa SMP Pasundan 6 Hafal Juz 30
Terkait dengan kegiatan keagamaan yang menjadi salah satu program unggulan di SMP Pasundan 6, menurutnya hal itu banyak dicari oleh orangtua siswa.
Lebih lanjut Asep mengatakan kegiatan keagamaan itu di antaranya minimal lulusan SMP Pasundan 6 hafal 1 juz, juz amma (juz 30).
Program lainnya adalah melaksanakan shalat wajib berjamaah (Dzuhur dan Ashar), kemudian Shalat duha, pelatihan dakwah seperti kultum yang penceramahnya adalah siswa mulai dari OSIS dan perwakilan siswa lainnya. Kegiatannya pun sudah berjalan.
“Kami juga mengadakan program mengaji, dimana program tersebut diperuntukkan untuk siswa-siswa yang baru bisa baca iqro dan ingin bisa mengaji Al-Quran. Dilaksanakan setiap hari Sabtu,” pungkas Asep yang juga Guru PAI (Pendidikan Agama Islam). [SR]***