Dr. H. Elih Sudiapermana, Kadisdik Kota Bandung saat meninjau kegiatan Sosialisasi Pendidikan Inklusif Aku Anak Ramah di SMKN 5 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Kelompok Kerja (Pokja) Inklusif Kota Bandung, menjadi penggagas berlangsungnya kegiatan Sosialisasi Pendidikan Inklusif Aku Anak Ramah di SMKN 5 Kota Bandung, Selasa 12 Desember 2017. Diikuti oleh kurang lebih 250 anggota OSIS dari 210 SMP/MTs SMP LB negeri swasta se-Kota Bandung.
Dra. Rini Ambarwati, M.Ds, Kepala SMKN 5 Kota Bandung saat mendapingi Kadisdik Kota Bandung
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut, untuk memberikan pemahanan kepada para peserta mengenai arti keramah tamahan. Disampaikan secara menarik melalui permainan serta informasi-informasi yang disampaikan oleh Pokja Inklusif Kota Bandung.
Pemateri dari Pokja Inklusif Kota Bandung sedang menerangkan mengenai Aku Anak Ramah
Pada kegiatan tersebut, oleh panitia para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Pada sesi pembuatan poster, setiap kelompok yang terdiri dari delapan orang menuliskan mengenai perbedaan hal baik dan buruk. Di samping itu ada pohon harapan di mana setiap peserta menempelkan harapannya.
Poto bersama peserta dan panitia
Bambang, salah satu anggota Pokja Inklusif menjelaskan dengan adanya kegiatan tersebut para peserta dapat menyebarluaskan informasi yang didapat dari kegiatan aku anak ramah kepada kerabat, teman, guru, dan masyarakat. Agar mereka menjadi tahu bagaimana menjadi anak ramah yang seutuhnya.
Panitia OSIS SMKN 5 Kota Bandung berfoto dengan KAdisdik Kota Bandung
Kegiatannya sendiri di dukung penuh oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung serta bank bjb. Pada kesempatan yang sama, Dr. Elih Sudiapermana (Elih), Kepala Disdik Kota Bandung menuturkan dirinya sangat terkesan dengan kegiatan tersebut. Ia sempat berbincang dengan salah satu peserta, dan menarik kesimpulan bahwa mereka sudah tahu mana perilaku yang baik dan buruk. “Saya acungi jempol bagi anak-anak yang telah paham akan pentingnta arti keramahtamahan. Tadi saya lihat ada beberapa poster yang menuangkan gagasan filosofi dan imajinatifna mengenai arti ramah,” kata Elih, saat meninjau penutupan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Inklusif Aku Ramah Anak di SMKN 5 Kota Bandung.
Rinda Merindawati , Manajer Bisnis BJB Tamansari, Bandung
Elih pun menambahkan bahwa fundamental orang berpendidikan itu adalah orang yang ramah dan penyayang terhadap sesama serta tidak melihat sekat-sekat perbedaan , jadi bukan pintar! “Kalau sudah penyayang mah insya Alloh engke oge bakal pinter ku sabab seueur nu nyaah ka urang, alatan lancarna komunikasi, boh komunikasi sareng papada sasamana, guru, boh masyarakat. Ulah dugi pedah aya nu melong ka urang, urang ujug-ujug ambek. Padahal anu ningal mah teu aya niatan awon matak pipaseaeun. Jadi penting pisan ramah teh,” ujar Elih dengan basa Sunda yang kental.
Bambang anggota Pokja Inklusif Kota Bandung
Berkaitan dengan dukungan bank bjb dengan kegiatan Aku Ramah Anak, Rinda Merindawati (Rinda), Manajer Bisnis BJB Tamansari, menuturkan pihaknya sangat mendukung segala kegiatan yang memiliki tujuan untuk kemajuan generasi muda. “Kami sejak lama telah bekerjasama dengan Disdik Kota Bandung. Pokoknya semua kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan dan kemajuan generasi muda Insya Alloh kami dukung,” tambah Rinda.
Juju Sukmana, Founder dari Yayasan Biru Indonesia (paling kiri)
Di samping itu Rini Ambarwati, M.Ds, selaku ketua pelaksana kegiatan, menerangkan bahwa dirinya dan tim panitia merasa bersyukur karena lancarnya kegiatan dan menghasilkan lima deklarasi Aku Anak Ramah; 1.Bertawa kepada Tuhan YME; 2. Menghormati sesama manusia tanpa memandang kelebihan dan kekurangannya, dan tanpa memandang, suku, ras dan agama; 3. Selalu menolong, bekerjasama, menjadi teladan, dan siap menghadapi tantangan; 4. Selalu menghargai pendapat orang lain; 5. Ramah terhadap alam sekitar.
Anggota Pokja Inklusif Kota Bandung
Rini pun berharap dengan terus menggalakan kegiatan pendidikan inklusif tidak ada lagi batas-batas bagi siapapun untuk belajar dan bersekolah. [SR]***