Pa Ahmad Heryawan melepas bus rombongan mudik gratis Romadhon 1438 H, di halaman Gedung Sate, Bandung (poto majalahsora.com-Humas Prop. Jabar)
majalahsora.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) melepas bus para peserta mudik gratis di Halaman Depan Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Sabtu (17/6/17). Melalui Dinas Perhubungan, Pemprov Jawa Barat memberangkatkan sebanyak 2.612 orang peserta mudik gratis dengan tujuan Semarang, Yogyakarta, dan Solo.
Ada sebanyak 60 bus dengan tiga lokasi pemberangkatan, yaitu Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Sukabumi. Aher melepas secara langsung mudik gratis di Kota Bandung dengan peserta 918 orang yang diangkut 22 bus. Di Kota Bekasi ada 1.219 orang peserta (28 bus), dan di Kota Sukabumi sebanyak 475 orang peserta (10 bus).
Diharapkan melalui mudik gratis yang digelar untuk kelima kalinya ini bisa mengurangi kemacetan dan kecelakaan, khususnya kendaraan roda dua. Selain itu, Dishub Jabar juga menyediakan fasilitas truk untuk mengangkut kendaraan roda dua atau sepeda motor, sehingga bisa mengurangi penggunaan bahan bakar minyak.
“Ini tentu salah satu upaya membantu masyarakat pulang dengan nyaman, termasuk juga menjadi satu upaya mengurangi mudik pakai motor,” kata Aher usai melepas peseta mudik gratis.
Aher mengaku peminat program mudik ini meningkat setiap tahunnya. Untuk itu, dia ingin tahun depan bisa ditingkatkan menjadi 100 hingga 150 bus. “Mudah-mudahan makin banyak yang terlayani tahun depan,” harap Aher.
“Saat yang sama juga saya menghimbau perusahaan-perusahaan di kawasan-kawasan industri, Bekasi, Karawang, dan kawasan industri lain bisa membantu para karyawannya mudik bareng. Difasilitasi perusahaan, sebagai bagian dari perhatian perusahaan,” tambah Aher.
Dalam sambutannya, Aher juga menekankan kepada para pengemudi agar berhati-hati dan tidak lalai saat di perjalanan. Ini penting karena pengemudi membawa tanggung jawab yaitu keselamatan para pemudik hingga sampai ke tempat tujuan.
“Kepada para pengemudi di jalan hati-hati karena membawa keselamatan puluhan orang di dalam bus. Jangan sampai pengemudinya ugal-ugalan, lalai, atau ngantuk. Kalau jalan lengang jangan ngebut, biasa-biasa saja,” ujar Aher.
Kepala Dinas Perhugungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan meskipun tujuan utama Solo, Semarang, dan Yogyakarta tidak menutup kemungkinan pemudik bisa turun apabila tempat tujuan dilintasi rute yang dilalui. Hal ini pun diapresiasi para pemudik.
“Tapi tidak menutup kemungkinan yang rutenya terlintasi, tadi saya tanya ada yang menuju ke Cirebon. Yang tujuan Semarang kan berhenti di Cirebon dia (pemudik) ikut juga. Tadinya dia mau menggunakan roda dua tapi karena ada mudik gratis ini dari Pemprov Jabar dan diapresiasi oleh masyarakat,” papar Dedi.
Sementara itu, seorang pemudik Mada (35) asal Kendal, Jawa Tengah, sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Pemprov Jawa Barat atas inisiasi program mudik gratis. Pria yang berprofesi sebagai pengajar di Kota Bandung ini menuturkan ingin memanfaatkan dengan baik program ini sekaligus menghemat biaya Lebaran.
“Alhamdulillah kita sangat bersyukur sekali, dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ada program seperti ini. Berterimakasih sekali, semoga pelaksanaannya lancar. Semoga tahun depan tambah ramai dan tambah banyak yang ikut (mudik gratis),” tutur Mada.
Mada juga berharap program mudik grHUMAS JABAR atis bisa dilakukan oleh lembaga atau pemerintah daerah lain. Menurutnya, mudik gratis bisa efektif mengurangi kemacetan dan kecelakaan apabila partisipasi masyarakat besar.
“Saya kira cukup meyakinkan kalau memang reaksi atau partisipasi dari masyarakat bagus ya. Cuman kayaknya untuk saat ini kurang, karena pemudik yang membawa motor baru tiga truk motor yang dibawa. Kalau tahun depan lebih banyak mungkin bisa mengurangi kemacetan dan lebih berhasil lagi (mengurangi kemacetan dan kecelakaan),” pungkas Mada. [SR]***