Saptana Surahmat, Wakasek Kurikulum SMAN 10 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Kegiatan penilaian akhir semester ganjil tahun 2017 di SMAN 10 Kota Bandung berlangsung secara daring (dalam jaringan), menggunakan sistem komputer/CBT (Computer Based Test). Dilaksanakan sejak hari Senin 27 Nopember sampai 6 Desember 2017.
Setiap hari ujiannya dibagi dua sesi/pelajaran, meskipun dihari-hari lainnya ada yang tiga sesi. Untuk sesi pertama berlangsung dari pukul 07.00-09.00, dilanjutkan pukul 09.30-11.00 dan untuk sesi terakhir dari pukul 11.30-13.00.
Drs. Akmal, M.M., Ketua Pelaksana Ujian Daring SMAN 10 Kota Bandung
“Ujian penilaian akhir semester di sekolah kami, kini 100 persen sudah dilaksanakan secara daring. Ini merupakan pelaksanaan tahun pertama, apalagi dilaksanakan secara bersamaan. Meskipun begitu sebelumnya siswa-siswi kami telah beberapa kali melaksanakan simulasi. Kami pun punya pengalaman melaksanakan ujian daring, yaitu UNBK (ujian nasional berbasis komputer) tahun lalu yang diikuti 430 siswa. Waktu itu sekolah menyediakan 150 unit komputer untuk tiga sesi,” kata Saptana Surahmat (Saptana), Wakasek Kurikulum SMAN 10 Kota Bandung, Selasa (28/11/2017) siang.
Meskipun peserta ujian duduk bersebelahan soalnya berbeda
“Untuk ujian penilaian akhir semester ganjil tahun ini, diikuti oleh semua tingkat. Kelas X ada 12 rombel (rombongan belajar), kelas XI 12 rombel, serta kelas XII ada 14 rombel, dari jurusan IPA, IPS dan bahasa. Secara keseluruhan kegiatan ini diikuti 1447 siswa,” sambungnya.
Ia pun menjelaskan, ada 16 pelajaran yang diujikan untuk kelas X dan XI sedangkan untuk kelas XII, 15 pelajaran. Saat ujian, ada yang menggunakan telepon pintar dan komputer jinjing. Setiap siswa mengisi soal yang berbeda, meskipun duduknya bersebelahan, di samping itu dilatih kejujurannya, apabila peserta ujian berusaha membuka aplikasi lain, semisal google untuk mencari informasi, maka sistemnya akan mengunci dan tidak bisa mengikuti ujian, sehingga harus login lagi.
Setiap ruangan cukup diawasi oleh satu orang pengawas
“Siswa kami tidak usah lagi membawa alat tulis, cukup membawa komputer jinjing atau telepon pintar. Cara mengerjakannya pun sangat mudah, cukup mencakra jawaban pilihan berganda yang ada dalam aplikasi ujian. Bagi yang tidak memiliki komputer jinjing atau telepon pintar, pihak sekolah sudah menyediakan 60 komputer jinjing, termasuk cadangan 10. Kini ada 45 unit yang dipakai oleh siswa kami. Mereka dilatih jujur,” ujarnya.
Dari pantauan majalahsora.com, pelaksanaan di hari kedua, Selasa (28/11/2017) kegiatannya berjalan lancar, tidak ada kendala yang berarti.
Pelaksanaan ujian penilaian akhir semester ganjil daring di SMAN 10 Bandung
“Hari pertama kami memang mendapat kendala jaringan listrik yang padam, saat pelajaran kedua, itu pun hanya untuk blok/kelas XII saja. Blok yang lainnya, alhamdulillah lancar sampai selesai. Hari ini ada tambahan sesi untuk kelas XII, karena gangguan hari kemarin Senin (27/11/2017),” imbuh wakasek kurikulum.
Drs. Akmal, M.M. (Akmal), ketua pelaksana kegiatan, menambahkan bahwa pelaksanaan ujian penilaian akhir semester secara daring/CBT di sekolahnya, lebih banyak nilai positifnya. Salah satunya dalam hal SDM, tidak memerlukan banyak orang.
Siswa bisa menggunakan komputer jinjing
“Biasanya kalau ujian menggunakan kertas disetiap kelas diawasi oleh dua orang, kini hanya memerlukan satu pengawas. Untuk ujian kali ini ada 38 ruangan, jadi cukup diawasi 38 guru, yang tadinya bisa dua kali lipat. Secara biaya pun bisa lebih hemat, begitu juga dari segi waktu lebih efektif,” jelas Akmal.
Dirinya pun menerangan bahwa jauh-jauh hari, SMAN 10 telah menyiapkan berbagai halnya, seperti jaringan internet per ruangan, aplikasi, kelistrikan, dan lainnya.
Tim TI SMAN 10 Kota Bandung yang mensukseskan kegiatan ujian dalam jaringan di SMAN 10 Bandung
“Alhamdulillah tahun ini SMAN 10 Bandung, bisa melaksanakan ujian daring serentak. Diikuti oleh semua siswa SMAN 10 Kota Bandung. Apabila ada yang ijin, ada ujian susulan tanggal 7-8 Desember 2017. Kami sadar kegiatannya belum sempurna, masih harus ada perbaikan-perbaikan untuk lebih baik lagi, tapi secara keseluruhn berjalan lancar. Saya selaku ketua pelaksana, mengapresiasi Pa Ade Suryaman, Kepala Sekolah kami, yang telah memberi kebijakan dan dukungannya. Begitu pun dengan semua warga sekolah sangat mendukung kegiatan ini, baik itu guru, tata usaha, komite sekolah, karyawan dan caraka,” pungkas Akmal. [SR]**