Ahmad Muchlis, S.PDI., Kepala SMA Pasundan 9 Kota Bandung Jalan Babakan Ciparay Gang Ata Kiria 1 nomor 28, Kel. Kopo, Kec. Bojongloa Kaler
majalahsora.com, Kota Bandung – SMA Pasundan 9 Kota Bandung memanfaatkan bantuan Pemkot Bandung untuk optimalkan pemenuhan proses pendidikan. Salah satunya dana hibah yang digelontoran Pemerintah Kota Bandung di pekan ketiga Desember 2018 lalu.
Berkaitan dengan hal di itu Ahmad Muchlis Kepala SMA Pasundan 9 Kota Bandung, memaparan bahwa sekolahnya menerima bantuan kurang lebih Rp 280.500.000.
Peruntukannya untuk dana personal (53 siswa RMP/Rawan Melanjutkan Pendidikan), investasi dan operasional.
Untuk alokasi dana investasi kata Cecep panggilan akrabnya, dimanfaatkan untuk membeli peralatan penunjang dalam proses pendidikan.
“Kami belikan 15 laptop (dari keperluan 23 laptop), jaringan, instalasi komputer, satu mesin potocopy. Selain itu diinvestasikan untuk keperluan-keperluan proses pendidikan di SMA Pasundan 9,” ungkap Cecep, baru-baru ini di kantornya.
Lebih lanjut kata Cecep, sekolahnya bisa melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Bebasis Komputer) mandiri dari tiga tahun ke belakang. Namun berkat bantuan hibah bisa dioptimalkan saprasnya.
“Tahun lalu kami menggunakan server pc biasa, sekarang dalam menghadapi UNBK sudah menggunakan server yang benar-benar server,” terang Cecep.
UNBK tahun 2019 yang akan digelar April, diikuti oleh jumlah kurang lebih 21 siswa kelas XII. Sedangkan jumlah siswa dari seluruh tingkat tercatat ada 94 orang.
Dirinya berharap besaran alokasi dananya (tahun 2019) sama jumlahnya, baik operasional, invesatasi maupun operasional. Karena dana hibah yang turun di tahun 2018 jumlahnya berbeda, seperti dana personal dan BOP dihitung dari semua siswa RMP penerima (semua tingkat) sedangkan dana investasi hanya dikali jumlah siswa RMP kelas X saja.
Di samping itu Cecep pun menginginkan Pemerintah Kota Bandung memberikan lagi bantuan hibah bagi guru-gurunya. Seperti saat masih dikelola Pemkot Bandung. Karena di SMA Pasundan 9 banyak gurunya yang merupakan warga Kota Bandung.
“Kalau menilik kabupaten/kota lain ada yang masih memberikan bantuan hibah ke guru di SMA swasta, meskipun sudah alih kelola ke propinsi. Mudah-mudahan ada lagi,” pungkas Cecep. [SR]***