Penyerahan secara simbolis unify dari Hj. Nunung Kuraesin, M.M.Pd., Kepala SMPN 28 Bandung kepada Dr. Hadiana. Kabid SMP Disdik Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – 626 siswa kelas VII dan VIII SMPN 28 akan ikuti PAT (Penilaian Akhir Tahun) secara daring (dalam jaringan). Diselenggarakan pekan depan, 21-25 Mei 2018, seperti yang dijelaskan oleh Nunung Kuraesin, Kepala Sekolahnya, Selasa (15/5/2018) siang, di ruang kerjanya.
Dalam upaya mendukung kelancaran kegiatan tersebut, mitra kelas dan komite sekolah SMPN 28 Kota Bandung, bahu-membahu memberikan bantuan, berupa pengadaan unify. Jumlanya ada 18 buah, dan kini telah terpasang di 18 ruangan.
Penyerahan bantuan secara simbolisnya, berlangsung Selasa 15 Mei 2018, di lapang sekolah SMPN 28, dihadiri langsung oleh Kabid SMP Disdik Kota Bandung, Hadiana Soeriaatmadja.
Boy Susanto, SE., MM., Sekretaris Komite Sekolah SMPN 28 Bandung (kanan)
Apabila menilik ke belakang, Nunung menerangkan, bahwa pelaksanaan PAT daring di sekolahnya, tidak terlepas dari kesuksesan penyelenggaraan UNBK secara mandiri, yang digelar tanggal 23-26 April 2018, lalu.
“Alhamdulillah UNBK mandiri di SMPN 28 kemarin berjalan lancar, dibagi tiga sesi. Hal itu membuat orang tua siswa kelas VII dan VIII tergerak agar kegiatan PAT daring dilaksanakan bagi putra putrinya,” jelas Nunung.
Rina, Wakasek Humas SMPN 28 Kota Bandung (kanan)
Sebelumnya, ia mengkomunikasikan kepada orang tua siswanya, bahwa untuk pelaksanaan PAT daring, pihak sekolah memiliki beberapa kendala, terutama dalam pengadaan sarana prasarananya.
Dari catatan yang didapat, SMPN 28 memiliki sembilan edubox, yang berfungsi sebagai server ujian, untuk menyimpan soal, menyimpan jawaban siswa, serta nilai ujian. Di samping itu kurang lebih telah memiliki 70 unit komputer/laptop. Teranyar SMPN 28 Kota Bandung mendapat bantuan 109 unit laptop dari Pemkot Bandung, melalui Disdiknya.
Namun fasilitas tersebut belum memadai, terutama untuk menyebarkan soal ke tiap-tiap klien komputer/laptop/android, peserta ujian, serta jumlah unit komputer/laptop yang belum mencukupi.
Yetni, Wakasek Kurikulum SMPN 28 Bandung (kanan) berfoto bersama, sambil memperlihatkan laptop bantuan Disdik Kota Bandung
“Sebetulnya kami telah memiliki edubox, bantuan dari Pemerintah Kota Bandung sebanyak sembilan buah. Namun kapasitasnya terbatas, satu edubox hanya bisa menjangkau/menyebarkan soal ke 20 komputer klien. Apabila ditotalkan hanya bisa memenuhi untuk 180 peserta ujian,” terang Nunung.
Dirinya pun berkonsultasi dengan tim IT SMPN 28, dan disepakati untuk mengoptimalkan edubox yang ada, agar bisa mendistribusikan soal ke semua komputer klien, harus dibantu dengan alat unify.
Bisa terlaksananya PAT daring di SMPN 28, tidak terlepas dari kontribusi mitra kelas
Unify sendiri berfungsi sebagai acces point (seperti wifi) di tiap-tiap kelas, agar guru dan siswa bisa mengakses soal dari server edubox. Sehingga penyebaran soal bisa langsung ke 626 komputer klien.
“Masalahnya belum selesai di situ, kendala berikutnya yaitu masalah pendanaan. Tim kami pun membuat proposal, yang diajukan ke komite sekolah, untuk pengadaan unify. Berkat do’a dan dukungan para guru, mitra dan komite sekolah pun akhirnya menyetujui isi proposal yang kami ajukan, untuk membantu membiayai pembelian unify sebanyak 18 unit. Kalau dirupiahkan bisa mencapai puluhan juta,” katanya.
Kepala SMPN 28 sangat bangga akan kegigihan semua unsur, dalam upaya memajukan SMPN 28 Kota Bandung, khususnya dalam pemanfaatan IT untuk ujian dalam jaringan.
“Semua sudah teratasi termasuk masalah pengadaan komputer/laptopnya. Rencananya siswa yang secara ekonomi berkecukupan, akan membawa sendiri laptop/androidnya. Sedangkan bagi yang belum memiliki, akan diberi pinjam oleh sekolah,” imbuhnya.
Unify yang telah terpasang di 18 ruang kelas, bisa dimanfaatkan dalam jangka lama serta mendukung pelaksanaan UNBK mandiri satu sesi di SMPN 28 Bandung
Di tempat yang sama, Sekretaris Komite Sekolah, Boy menuturkan, bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan mitra kelas. Terutama dalam hal membantu memenuhi kebutuhan (sarana belajar) putra putrinya di SMPN 28.
“Kami ingin pelaksanaan PAT itu satu sesi, mengingat pelaksanaannya di bulan puasa. Khawatir apabila dibagi beberapa sesi, takut mengganggu konsentrasi. Makanya kami upayakan pemenuhan sarana prasaranya, yaitu berupa bantuan pembelian 18 unify, yang telah dipikirkan masak-masak,” terangnya.
Sementara itu Kabid SMP Disdik Kota Bandung, Hadiana Soeriaatmadja, memuji terwujudnya sinergisitas yang baik antara pihak SMPN 28 Kota Bandung dengan mitra kelas serta komite sekolahnya. Ia menuturkan bahwa hal itu bisa ditiru oleh sekolah lain.
“Selama komite sekolah tidak melanggar dan bergerak sesuai dengan Permendikbud No 75, maka hal itu bisa dijalankan. Apalagi dalam upaya memajukan pendidikan di sekolahnya,” jelas Hadi.
Ceramah jelang shaum Ramadhan 1439 H
“Tadi pagi saya hadir langsung dalam penyerahan unify dari pihak mitra kelas dan komite sekolah ke SMPN 28. Nantinya akan dicatat menjadi aset daerah,” tambahnya.
Hadi pun menuturkan, sudah semestinya orang tua siswa yang diwadahi dalam mitra kelas dan komite sekolah berperan aktif memberikan sumbangsihnya, bagi kemajuan pendidikan di sekolahnya.
626 siswa kelas VII & VIII SMPN 28 Bandung
Di sela-sela kegiatan penyerahan bantuan unify, pihak SMPN 28 pun mengadakan kegiatan pembekalan rohani bagi siswanya dalam menghadapi ujian PAT dan shaum Ramadhan 1439 H, yang jatuh pada hari Kamis 17 Mei 2018.
“Alhamdulillah semuanya berjalan baik, berkat kerja sama semua elemen yang ada. Selain kegiatan penyerahan unify ada juga kegiatan ceramah, sebagai bekal rohani siswa kami menghadapi shaum Ramadhan. Saya haturkan wilujeng ujian PAT, serta shaum Ramadhan 1439 H,” pungkas Nunung. [SR]***